Suntikan Dana Rp71 M Dipersoalkan, Gibran: Kalau Cari Kesalahan untuk Alat Politik Tak Ada Habisnya
Gibran Rakabuming menanggapi polemik suntikan dana sebesar Rp 71 miliar pada usahanya, yang saat ini ramai diperbincangkan.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menanggapi polemik suntikan dana sebesar Rp 71 miliar pada usahanya, yang saat ini ramai diperbincangkan.
Hal itu bermula ketika pakar information technology (IT) Sammy Notaslimboy menyoroti suntikan modal ke bisnis es doger milik Gibran, bermerek Goola.
Bisnis milik Gibran itu menerima suntikan dana sebesar Rp 71 miliar dari perusahaan modal ventura, Alpha JWC Venture.
Terkait polemik suntikan dana itu, Gibran pun angkat bicara.
Gibran heran suntikan modal tersebut dipersoalkan sekarang.
Dia menyebut bisnis es doger itu sudah dibangun beberapa tahun lalu.
"Baru gimana to? sudah lama kok," ucap Gibran, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (20/1/2022).
Untuk diketahui Goola berdiri sejak 2018 dan suntikan modal sebesar 5 juta dollar Amerika atau setara dengan Rp 71 miliar dari Venture Capital pada 2019.
Menurut dia, hal yang wajar ketika ada bisnis yang mendapatkan kucuran modal usaha.
Gibran menjelaskan, dana yang didapatkan itu mengalir ke perusahaannya, bukan ke pribadinya.
Ia pun heran mengapa suntikan modal itu dipermasalahkan.
Dia mengatakan mencari-cari kesalahan sebagai alat politik tidak akan ada habisnya.
"Bisnis ya kayak gitu, kalau cari-cari kesalahan untuk alat politik enggak ada habisnya."
"Yang lainnya ya kayak gitu, kan satu grup sama kopi kenangan, sama. Apa yang dipermasalahkan?"
"Uangnya kan tidak masuk ke saya, uangnya masuk ke perusahaan," tutur Gibran.
Tanggapan Alpha JWC Venture
Sementara itu, perusahaan pemberi modal pada bisnis Gibran, Alpha JWC Ventur juga ikut memberi tanggapan.
Investasi yang digelontorkan oleh Alpha JWC Ventures tersebut dilakukan pada Agustus 2019.
Sementara, Goola didirikan pada tahun 2018 oleh Kevin Susanto, Benz Budiman, dan Gibran Rakabuming Raka.
Co-founder & General Partner Alpha JWC Ventures Chandra Tjan mengatakan, investasi dan pendampingan dilakukan ke dalam perusahaan rintisan (start-up) di Indonesia dan Asia Tenggara, salah satunya seperi Goola, agar mendorong start-up di Tanah Air untuk berkembang pesat.
Apalagi kata dia, saat dilakukan investasi tersebut, Goola sudah memiliki produk dan beberapa cabang di Jakarta, termasuk di daerah Cikini, Jakarta Pusat, dan Setiabudi, Jakarta Selatan.
“Oleh sebab itu, setelah melakukan serangkaian penilaian dan perbandingan produk, angka penjualan, hingga proyeksi keuangan atau yang biasa disebut due diligence, Alpha JWC memutuskan berinvestasi di perusahaan tersebut secara bertahap berdasarkan pencapaian perusahaan,” ujar Chandra Tjan, dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/1/2022).
Dengan investasi tersebut, Alpha JWC sudah memiliki saham minoritas di Goola dengan pemilik saham terbesar adalah para pendiri perusahaan.
Chandra Tjan juga menilai, jumlah investasi tersebut masih dalam jumlah wajar.
Sebab, dengan dana kelolaan sebesar 630 juta dollar AS, Alpha JWC mampu melakukan investasi di berbagai sektor (sector-agnostic) dengan jumlah investasi (ticket size) beragam.
Investasi tersebut mulai dari Rp 1 miliar hingga Rp 600 miliar per perusahaan untuk kepemilikan saham minoritas sekitar 10 persen hingga 20 persen.
”Sebagai contoh di 2018, kami juga memberikan investasi 8 juta dollar AS pada Kopi Kenangan yang saat itu juga baru mulai. Jadi ini pun sebenarnya wajar,” kata dia.
Sebelumnya, Goola menargetkan pembukaan 15 gerai di Indonesia pada 2019 dan mencapai 100 gerai pada 2020.
Tidak hanya menguasai pasar domestik, Goola juga berencana untuk melakukan ekspansi ke negara-negara lain di Asia.
"Jika minuman manis dari negara lain bisa populer, mengapa minuman lokal kita tidak bisa? Produk kami telah diterima baik oleh pelanggan."
"Goola tidak hanya mengikuti tren konsumsi minuman manis yang sedang naik daun."
"Banyak (konsumen) yang bilang, minuman kami membawa kembali kenangan masa kecil mereka dan mengingatkan kembali pada tradisi yang sudah lama terlupa," kata Gibran.(Kompas.com/Kompas TV/Tribunnews.com)