Pameran Mukti Negriku Gelar Acara Puncak Peluncuran Buku 'Sultan Agung dalam Goresan S Sudjojono'
Buku 'Sultan Agung dalam Goresan S Sudjojono' resmi diluncurkan hari ini, Sabtu (22/1/2022).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
Iwan menginginkan buku 'Sultan Agung dalam Goresan S Sudjojono' bisa memberikan wawasan luas mengenai siapa Sultan Agung dan Sudjojono.
Selain itu buku tersebut juga bisa memberikan referensi sejarah dan literasi seni rupa Indonesia.
"Kami Tumurun Museum memiliki harapan besar dengan adanya peluncuran buku ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas untuk mengnal siapa Sultan Agung dan siapa Sudjojono."
Baca juga: Budaya Betawi Hiasi Ibadah Misa di Gereja Katolik Santo Servatius
"Karena dengan buku ini dapat memberikan referensi sejarah dan literatur seni rupa Indonesia," kata Iwan dalam sambutannya.
Diketahui buku 'Sultan Agung dalam Goresan S Sudjojono' ini mengupas lengkap latar belakang, makna, nilai dan konteks sejarah salah satu mahakarya Sudjojono “Sejarah Perjuangan Sultan Agung” (1974: koleksi Museum Sejarah Jakarta).
Serta memperlihatkan 38 sketsa studi yang dibuat S. Sudjojono (koleksi Tumurun Museum) dalam mempersiapkan pembuatan lukisan tersebut.
Baca juga: Kampung Adat Miduana yang Terlupakan Padahal Terdapat Peninggalan Kebudayaan Sunda 2000 Tahun Lalu
Kupas Perjuangan Sultan Agung melalui Mahakarya Lukisan S Sudjojono
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Lukisan Sultan Agung karya S Sudjojono dipamerkan bersama dengan 38 buah sketsanya untuk pertama kalinya di Tumurun Private Museum, Kota Solo.
Pameran tersebut diadakan oleh S Sudjojono Center bersama dengan Tumurun Private Museum, dan Kompas Gramedia, dalam talkshow Pesona Indonesia, pameran "Mukti Negeriku! Perjuangan Sultan Agung melalui Goresan S Sudjojono, Jumat (21/1/2022).
Lukisan Sultan Agung adalah salah satu mahakarya Sudjojono. Dalam lukisan tersebut, menggambarkan pertempuran antara Sultan Agung dan Jan Pieterszoon Coen.
Faktanya, mahakarya tersebut tadinya adalah pesanan dari Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di masa itu.
Menariknya adalah, selama proses pembuatan lukisan, lahir sebanyak 38 buah sketsa.
Baca juga: SAH Gamelan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Masuk WBTB ke-12 Indonesia
Dalam proses pembuatan lukisan tersebut, S Sudjojono selalu melakukan riset untuk pendalaman karakter. Tidak hanya berdasarkan imajinasi yang dituangkan di atas kanvas.
"Lukisan Sultan Agung, dilakukan secara detil dengan riset akademis mendalam berdasarkan data tidak hanya berimajinasi. Secara runtut dan lengkap di cacatan yang disampaikan oleh bapak (S. Sudjojono)," kata Putri Sudjojono sekaligus perwakilan dari S. Sudjojono Center, Maya Sudjojono, Jumat (21/1/2022).