6 Fakta Menara Saidah, Gedung Terbengkalai yang Pernah Alami Renovasi Megah & Arsitektur Romawi
6 Fakta Menara Saidah, gedung megah terbengkalai yang pernah alami renovasi besar-besaran dan arsitektur Romawi. Gedung ini dibangun tahun 1995.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
Selain itu, terdapat pilar kokoh berwarna hijau.
Kemudian, ada dua buah patung singa putih di depan lobi gedung Menara Saidah.
Pada bagian lobi, kesan romawi hadir lebih kental melalui penggunaan patung yang terletak di tengah air mancur.
Ciri Romawi lainnya terlihat pada keramik mozaik yang digunakan dalam menata gedung berlantai 28 ini.
Baca juga: DPN Peradi Miliki Gedung Baru di Kawasan Jakarta Timur
Terdapat Makam sebelum Menara Saidah Dibangun
Menurut hasil wawancara Tribun Jakarta dengan seorang warga yang tinggal di dekat Menara Saidah, tanah tempat berdirinya Menara Saidah merupakan rumah warga biasa dan ada kuburannya.
Sebelum dibangun oleh PT Hutama Karya pada 1995, makam tersebut dipindahkan lebih dulu oleh ahli waris.
"Sempat dipindahkan, baru dibangun Gedung Gracindo. Baru jadi Menara Saidah."
"Pas masih ada perkantoran ya biasa aja," terang Rosyati (65), narasumber Tribun Jakarta.
Saat masih berfungsi sebagai perkantoran, satu dari penyewanya termasuk Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
Menara Saidah ditutup Seng dan dijaga Petugas Keamanan
Dulu setelah kosong, Menara Saidah tidak ditutup dengan seng putih seperti saat ini.
Meski Menara Saidah lama kosong dan tidak ada aktivitas perkantoran, gedung itu masih dijaga oleh beberapa petugas keamanan.
Di dalam area Menara Saidah biasanya terdapat petugas keamanan yang berjaga.