6 Fakta Menara Saidah, Gedung Terbengkalai yang Pernah Alami Renovasi Megah & Arsitektur Romawi
6 Fakta Menara Saidah, gedung megah terbengkalai yang pernah alami renovasi besar-besaran dan arsitektur Romawi. Gedung ini dibangun tahun 1995.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Menara Saidah merupakan nama sebuah gedung yang berfungsi sebagai pusat perkantoran.
Gebung ini terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Indonesia.
Menara Saidah dibangun pada tahun 1995 dan selesai pada 1998.
Awalnya, gedung ini bernama Gedung Grancindo, yang dimiliki oleh grup Mustika Ratu atau Muryati Soedibyo.
Menara Saidah didirikan oleh Saidah Abu Bakar Ibrahim.
Fahmi Darmawansyah, yang merupakan suami Inneke Koesherawati, adalah bagian dari keluarga Saidah Abu Bakar Ibrahim.
Baca juga: Mulai Hari Ini Transjakarta Kembali Operasikan Rute S21 Ciputat-Tosari dengan 20 Unit Bus
Alami Renovasi Besar-besaran
Menara Saidah direnovasi besar-besar sejak 1998, kemudian diresmikan pada 2001, dikutip dari TribunnewsWiki.
Jumlah lantai di Menara Saidah ditambah menjadi 28 lantai.
Biaya pembangunan Menara Saidah juga tidak tanggung-tanggung.
Menara Saidah dibangun dengan biaya mencapai Rp 50 Miliar.
Menara Saidah merupakan proyek gedung pencakar langit pertama yang digarap oleh HK.
Menara Saidah Ditutup
Sayangnya Menara Saidah ditutup pada 2007, karena fondasi gedung tidak tegak berdiri dan miring beberapa derajat sehingga dianggap membahayakan keselamatan penghuni.