Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Nasional: Sosok Penghina Kalimantan | Polri Akui Beri Pelat Nomor Khusus ke Arteria Dahlan

Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir, mulai sosok Edy Mulyadi hingga Polri akui sengaja beri pelat nomor khusus untuk Arteria Dahlan

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Miftah
zoom-in POPULER Nasional: Sosok Penghina Kalimantan | Polri Akui Beri Pelat Nomor Khusus ke Arteria Dahlan
kolase tribunnews
Arteria Dahlan dan mobil mewah yang memiliki pelat nomor sama 

Buntut dari kasus ini, Arteria Dahlan dibanjiri kritikan hingga mendapat sanksi dari PDIP.

Tak hanya itu, sejumlah desakan pun muncul seperti pencopotan Arteria sebagai kader PDIP hingga Anggota DPR RI.

Lantas, seberapa berpengaruhnya kah ucapan Arteria yang meminta Kajati dicopot karena berbahasa Sunda ini?

Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menilai, pernyataan Arteria Dahlan terhadap suku Sunda tersebut dapat berpengaruh pada kancah PDIP di pemilu legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

"Kasus Arteria Dahlan terkait polemik bahasa Sunda diperkirakan akan berpengaruh terhadap perolehan suara PDIP di Jawa Barat," kata Jamiluddin saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (23/1/2022).

SELANJUTNYA>>>

3. Ada Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat

Berita Rekomendasi

Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK-RI) menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin terkait dugaan suap fee proyek infrastruktur di Kabupaten Langkat pekan lalu.

Tak berhenti pada kasus korupsi, informasi lain muncul dari bupati tersebut.

Migrant Care menemukan adanya dugaan perbudakan modern terkait Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.

Dugaan itu mencuat usai Migrant Care menemukan adanya kerangkeng manusia di rumah Terbit Rencana Perangin Angin.

"Berdasarkan laporan yang diterima Migrant CARE, di lahan belakang rumah Bupati tersebut ditemukan ada kerangkeng manusia yang dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya mengalami eksploitasi yang diduga kuat merupakan praktek perbudakan modern," ujar Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah dalam keterangannya, Senin (24/1/2022).

SELANJUTNYA>>>

4. Aktivis 98 Dukung Ketum Joman Laporkan ubedilah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas