Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Simak Datanya Sepekan Terakhir, Terbaru Tambah 9.905
Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Per Jumat (28/1/2022), kasus positif Covid-19 tambah 9.905. Simak datanya sepekan terakhir.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Simak data kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir, terbaru bertambah sebanyak 9.905 kasus pada Jumat (28/1/2022).
Penambahan kasus positif Covid-19 kembali menyentuh angka seribu sejak Selasa (18/1/2022).
Kala itu, Satgas Covid-19 melaporkan jumlah kasus virus corona bertambah sebanyak 1.362 kasus.
Sejak saat itu, kasus harian Covid-19 di Indonesia bertambah lebih dari seribu kasus.
Bahkan, yang terbaru, kasus harian Covid-19 pada Jumat, bertambah sebanyak 9.905.
Baca juga: Ketua Pokja Infeksi PDPI: Masyarakat Mulai Panik Saat Terinfeksi Virus Covid-19
Baca juga: 3 Jemaah Umrah Sarolangun Dikabarkan Terpapar Covid-19, Kepala Kemenag: Mereka Tidak Koordinasi
Dirangkum Tribunnews dari data Satgas Covid-19, berikut ini data kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir:
Kasus Positif
28 Januari 2022: 9.905
27 Januari 2022: 8.077
26 Januari 2022: 7.010
25 Januari 2022: 4.878
24 Januari 2022: 2.927
23 Januari 2022: 2.925
22 Januari 2022: 3.205
Baca juga: Tiga Provinsi Ini Sumbang Kasus Harian Covid-19 Terbanyak, Ini Imbauan Menkominfo
Kasus Sembuh
28 Januari 2022: 2.208
27 Januari 2022: 1.643
26 Januari 2022: 2.582
25 Januari 2022: 869
24 Januari 2022: 944
23 Januari 2022: 712
22 Januari 2022: 627
Baca juga: Kata Satgas Covid-19 soal BA.2 Subvarian Omicron, Bisa Sebabkan Perbedaan Hasil PCR
Kasus Meninggal
28 Januari 2022: 7
27 Januari 2022: 7
26 Januari 2022: 7
25 Januari 2022: 20
24 Januari 2022: 7
23 Januari 2022: 14
22 Januari 2022: 5
Baca juga: 70 Ribu Bed Isolasi Disiapkan, Ini Kriteria Pasien Covid-19 yang Bisa Dirawat di Rumah Sakit
Indonesia Berada dalam Posisi Rawan Menghadapi Omicron
Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan Indonesia tengah berada di posisi rawan dalam menghadapi Omicron.
Pasalnya, setengah dari populasi Indonesia hingga saat ini belum menerima vaksin dosis kedua.
Selain itu, Dicky mengungkapkan saat ini terjadi penurunan imunitas di kalangan masyarakat.
Terlebih, kemampuan Indonesia dalam memahami situasi dan mendeteksi kasus sejak dini menggunakan 3T (testing, treacing, dan treatment) dinilainya masih lemah.
"Karena bagaimana pun kita punya kelemahan jadi setengah dari populasi kita belum mendapat dua dosis vaksin. Artinya rawan," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (28/1/2022).
"3T kita lemah sekali. Kalau diklaim situasi masih terkendali, 3T yang lemah, berarti terkendali apa? Tidak kuat, validitasnya," tegas Dicky.
Karena itu, ia menilai pemerintah harus mengambil kebijakan yang tepat dalam penanganan Covid-19.
Ia menyebut Indonesia setidaknya bisa memenuhi deteksi dini sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu empat orang per seribu dari populasi per minggu.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memperkirkan 75 persen dari penambahan kasus Covid-19 harian pada Kamis (27/1/2022), adalah varian Omicron.
Seperti diketahui, pada Kamis, kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 8.077 kasus.
Dari jumlah tersebut, 75 persen diantaranya adalah varian Omicron.
"Dari delapan ribu yang positif sekarang, kira-kira 75 persen Omicron," terang Budi dalam konferensi pers virtual, dilansir Tribunnews.
Perkiraan itu disampaikan Budi berdasarkan data yang didapatnya dari Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Laboratorium.
Dari 259 sampel yang diterima GSI dari DKI Jakarta, kata Budi, 250 diantaranya adalah Omicron.
Karena itu, ia memperkirakan kasus Covid-19 di DKI sebagian besarnya adalah Omicron.
"Saya baru dapat data hari ini dari GSI, Lab diluar Balitbangkes. Dia kirim 259 sampel yang dia terima dari DKI, 250 Omicron," terang Budi.
"Jadi feeling saya, balik lagi ke feeling ya, mesti jujur saya bilang. Feeling saya sebagian besar di DKI sudah Omicron," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Aisyah Nursyamsi/Farryanida Putwiliani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.