Menlu Retno Soroti Pentingnya Dukungan Asosiasi Pengusaha Jadi Duta Promosi Produk RI di Belanda
Menurutnya asosiasi dapat menjadi forum untuk memperkuat kerja sama ekonomi Indonesia dengan pihak terkait di Belanda.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, DEN HAAG – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menyoroti pentingnya asosiasi pengusaha di Belanda untuk mempromosikan produk Indonesia ke Belanda.
Menurutnya asosiasi dapat menjadi forum untuk memperkuat kerja sama ekonomi Indonesia dengan pihak terkait di Belanda.
Hal ini ia sampaikan dalam acara peluncuran Asosiasi Pengusaha Indonesia (ASPINA) Belanda secara virtual, Kamis (27/1/2022)
“Asosiasi berpotensi menjadi platform strategis dalam menjajaki peluang dagang dan investasi dengan mitra prospektif di Belanda dan Eropa,” kata Menlu Retno.
Baca juga: Menlu Retno: Saya Selalu Disebelah Pak Jokowi
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas menjelaskan, Belanda merupakan rumah bagi sekitar 15 ribu WNI dan 1,7 juta diaspora keturunan Indonesia.
Belanda tidak hanya menjadi pasar potensial, WNI dan diaspora keturunan Indonesia itu juga sekaligus menjadi duta promosi produk-produk Indonesia.
Dari jumlah itu, sekitar 400 WNI/diaspora Indonesia di Belanda adalah pemilik bisnis di berbagai sektor, seperti ekspor-impor, distributor produk, ritel, hospitality, pemilik restoran (sekitar 300 restoran), dan jasa konsultan.
“Besarnya jumlah pengusaha ini yang mendorong keinginan membentuk asosiasi pengusaha Indonesia di Belanda,” ujar Dubes Mayerfas.
Belanda memiliki infrastruktur logistik yang kuat dan potensial untuk perdagangan internasional, yaitu Pelabuhan Rotterdam sebagai pelabuhan terbesar di Eropa, serta bandar udara Schiphol Amsterdam yang menduduki peringkat keempat kargo udara terbesar di Eropa.
Baca juga: Menlu RI Bicara soal Beasiswa Pendidikan untuk Perempuan Afghanistan
Pada tahun 2021 nilai ekspor non migas Indonesia ke Uni Eropa sebesar USD 16.2 miliar dan Belanda menduduki peringkat teratas dengan nilai sebesar USD 4.1 miliar.
Peluncuran ASPINA Belanda juga mendapatkan dukungan dari para pengusaha di Indonesia.
Asosiasi ini diharapkan dapat menjadi penghubung dan pemasaran bagi UMKM yang ada di Indonesia dan Belanda.
Dubes RI menekankan agar ASPINA Belanda dapat berkontribusi dalam pelaksanaan diplomasi ekonomi.
“Asosiasi dibentuk untuk memperkuat jejaring pengusaha Indonesia di Belanda untuk maju bersama, tidak hanya melalui kemitraan sesama pengusaha, tapi juga dengan pemerintah,” kata Dubes Mayerfas.