Universitas Pertahanan RI Punya Laboratorium yang Bisa Deteksi Semua Serangan Siber ke Indonesia
kampus Unhan yang dipimpinnya memiliki laboratorium siber yang mampu mendeteksi seluruh serangan siber dari luar ke semua instansi di Indonesia.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian mengungkapkan kampus yang dipimpinnya memiliki laboratorium siber yang mampu mendeteksi seluruh serangan siber dari luar ke semua instansi di Indonesia.
Amarulla mengungkapkan sistem pada fasilitas pendidikan yang canggih tersebut menginduk pada sistem Kementerian Pertahanan.
Sistem tersebut, kata dia, juga dibangun oleh Kementerian Pertahanan.
Hal tersebut disampaikannya saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kampus Unhan RI Sentul Kabupaten Bogor pada Kamis (3/2/2022).
"Jadi kami kalau di laboratorium itu kita punya kemampuan mendeteksi semua serangan siber dari luar ke Indonesia, ke semua instansi (pemerintah)," kata dia.
Serangan siber yang dipelajari di laboratorium tersebut, kata Amarulla, biasanya menyasar instansi pemerintahan.
Baca juga: Unhan RI Berencana Bangun Vokasi Logistik Militer di Wilayah Perbatasan
Biasanya, kata dia, serangan siber tersebut dikelompokkan menjadi tiga yakni state actor, non state actor, dan sponsored state actor.
"Kami menyebutnya itu ada state actor, non state actor, ada sponsored state actor. Jadi ada memang negara, memang ada institusi yang ingin masuk, ada yang bukan negara, ada pihak yang disponsori oleh negara," kata Amarulla.