Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Rekat Minta Panglima TNI Gelar Pertemuan dengan Ulama, Ini Alasannya

Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menfasilitasi pertemuan antara jajaran petinggi TNI AD

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Ketua Rekat Minta Panglima TNI Gelar Pertemuan dengan Ulama, Ini Alasannya
HandOut/Istimewa
Ketua Rekat Indonesia, Eka Gumilar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menfasilitasi pertemuan antara jajaran petinggi TNI AD dan ulama.

Pertemuan kedua belah pihak sangat penting dalam menjunjung tali silaturahmi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Karena pertahanan yang kuat sebuah negara adalah bersatunya antara ulama dan umaro,” ujar Eka kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).

Pernyataan Eka ini merupakan tanggapan ketika ditanya perihal Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama yang melaporkan Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurahman ke Pusat Polisi Militee TNI AD (Puspumad).

Eka meyakini jika pengalima TNI menfasilitasi pertemuan jajaran tinggi TNI dan ulama sebagai forum silaturahmi hal itu bakal membawa keberkahaan dan manfaat bagi umat. 

“Sebaiknya semua pihak difasilitasi, termasuk Jenderal Dudung agar kembali harmonis,” katanya.

Baca juga: Tanggapan Panglima TNI Mengenai KSAD Dudung yang Dilaporkan ke Puspomad

Berita Rekomendasi

"Tiang penyangga negara ini ya TNI dan Ulama ,kalau keduanya gak harmonis,bahaya Bangsa ini," tegas Eka

Terkait pernyataan Dudung yang dilaporkan ke Puspumad, Eka meminta semua pihak, termasuk pelapor sendiri, menempuh jalur tabayun terlebih dahulu.

Menurut Eka, Tabayun merupakan langkah yang sangat penting untuk mengetahui maksud dan tujuan apa yang disampaikan Jenderal Dudung saat menjadi bintang tamu 'Deddy Corbuzier Podcast', Rabu 1 Desember 2021 tersebut.

“Menurut saya,akan lebih bijak kita lihat tujuannya, tidak hanya fokus kepada kesalahannya.Bukankah pak Dudung menyampaikan beliau ketika berdoa dalam bahasa indonesia, doanya doa kebaikan ingin menolong orang lain, mungkin cara penyampaian pak Dudung dapat menimbulkan salah tafsir, tapi jangan lupa dilihat tujuannya beliau juga baik.
Yang salah itu kalau kita tidak pernah berdoa,” katanya.

Baca juga: Panglima TNI Bahas Titik Rawan Sampai Transparansi Insentif Prajurit Dengan PT Freeport Indonesia

Eka juga meminta semua pihak terus menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa. Sebaliknya, hal-hal yang berpotensi memecah belah bangsa harus dihindari.

Sekarang ini kita harus mewaspadai tanda tanda perang modern,rakyat TNI dan ulama jangan sampai dibentur benturkan

“Kita tujuannya ingin merekatkan dan menyejukkan semua pihak, agar bangsa ini terus damai dan nyaman,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas