Polisi Pastikan Satu Korban yang Tewas dalam Kecelakaan Toyota Camry di Senen Bernama Fatimah
Korban yang duduk bersama AKP Novandi Arya Kharisma diketahui bernama Fatimah, seorang kader Partai Solidaritas Indonesia.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi telah mengidentifikasi korban perempuan yang tewas bersama putra Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang, AKP Novandi Arya Kharisma dalam kecelakaan Toyota Camry B-1102-NDY, Senin (7/2/2022) kemarin.
Korban yang duduk bersama AKP Novandi Arya Kharisma diketahui bernama Fatimah, seorang kader Partai Solidaritas Indonesia.
Kabif Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, jenazah berinisial F dipastikan bernama Fatimah sudah teridentifikasi.
"Jadi bisa dipastikan itu Fatimah. Salah satu kader PSI," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan saat dihubungi, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Sosok Fatimah, Kader PSI Banjarmasin yang Tewas Bersama AKP Novandi dalam Mobil Terbakar di Senen
Zulpan menambahkan, jenazah Fatimah teridentifikasi melalui pengenalan properti yang melekat pada tubuh jenazah. Selain itu, ada beberapa tanda pos mortem pada jenazah korban yang dikenali oleh pihak keluarga.
Sebelumnya, polisi menemukan kartu berobat atas nama perempuan berinisial F dalam mobil yang hangus terbakar akibat kecelakaan maut itu.
Menurut Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Didiet Setiobudi, saat itu pihaknya belum bisa memastikan bahwa perempuan berinisial F itu merupakan korban tewas dalam kecelakaan.
Baca juga: Jubir Benarkan Wanita Yang Meninggal Bersama AKP Novandi Adalah Fatimah Kader PSI Banjarmasin
"Kita belum bisa pastikan bahwa itu kan berdasarkan bukt identitas yang ditemukan di TKP, tapi kan belum tentu itu harus dicocokka . Perlu data pembanding misalnya, ketemu kartu nama Mr X, kan belum tentu yang punya kartu nama itu adalah korban. Jadi tetap kita harus mengidentifikasi secara pasti, baru kita bisa menyampaikan," jelas Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setiobudi saat konferensi pers di Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Selasa (8/2//2022) malam.
Didiet mengatakan, properti yang ditemukan di TKP harus dicocokkan dengan data-data pembanding lainnya.
Hal itu perlu dilakukan agar pengenalan jenazah bisa dibuktikan secara ilmiah berdasarkan fakta dan ciri-ciri korban.