Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Covid-19 Omicron Terjadi 2-3 Minggu ke Depan

Ia mengatakan peningkatan kasus varian Omicron diprediksi 3 sampai 5 kali lipat daripada kasus saat gelombang varian Delta tahun lalu.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Covid-19 Omicron Terjadi 2-3 Minggu ke Depan
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas PMI melakukan penyemprotan di lingkungan warga RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (9/2/2022). Penyemprotan tersebut dilakukan sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di lingkungan warga semenjak melonjaknya kasus covid-19 varian omicron. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Prof. Abdul Kadir menuturkan peningkatan kasus Covid-19 sangat signifikan akan terjadi dari hari ke hari.

Hingga Rabu (9/2/2022) kemarin, kasus harian Covid-19 mencapai 46.843.

Kemenkes menyebut kenaikan kasus harian patut diwaspadai dalam 2-3 minggu ke depan.

"Kita akan melihat dua sampai tiga minggu kedepan kemungkinannya akan terjadi peaknya, karena itulah maka tentunya kita semua harus mewaspadai terjadi kemungkinan peningkatan jumlah kasus yang besar," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 10 Februari 2022: Tambah 40.618 Positif, 18.182 Sembuh, 74 Meninggal

Ia mengatakan peningkatan kasus varian Omicron diprediksi 3 sampai 5 kali lipat daripada kasus saat gelombang varian Delta tahun lalu.

Meski demikian, masyarakat perlu mengetahui bahwa gejala-gejala yang ditimbulkan oleh Omicron ini itu tidak seberat gejala varian Delta karena cenderung ringan bahkan tanpa gejala.

Berita Rekomendasi

"Tentunya kita tetap harus berhati-hati dan waspada meskipun gejalanya ringan tapi itu bisa berbahaya pada orang-orang yang berusia lanjut atau lansia termasuk juga orang-orang yang kebetulan mempunyai penyakit penyerta atau komorbid dan juga pada orang-orang yang belum divaksin dan pada anak-anak," tegas Prof Abdul Kadir.

Bisa hingga 342.000 Kasus Per Hari

Sebelumnya,  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, puncak gelombang Covid-19 varian Omicron diprediksi terjadi pada akhir Februari 2022.

Budi mengatakan melihat gelombang Covid-19 varian Omicron di negara-negara lain, jumlahnya bisa 3 kali lebih tinggi dibandingkan Delta.

"Kita belum tahu berapa (jumlah kasus) di puncaknya yang akan terjadi di Indonesia, yang perkiraan kami akan terjadi di akhir Februari, tapi tadi kami sudah sampaikan bahwa di negara-negara lain bisa 3 kali sampai 6 kali dibandingkan puncaknya Delta, di mana puncaknya Delta di Indonesia 57.000 kasus per hari," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Senin (31/1/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.

Artinya, bisa ada 171.000-342.000 kasus per hari di gelombang varian Omicron ini.

Budi mencontohkan, puncak gelombang kasus Covid-19 varian Omicron di Amerika Serikat sempat mencapai 800.000 per hari, lebih tinggi dibandingkan periode Delta yang mencatatkan 250.000 kasus dalam sehari.

"Negara yang mirip dengan kita, Brasil, sekarang juga masih naik dikisaran 190.000 per hari dibandingkan dengan puncaknya Delta 80.000 per hari," ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, Budi meminta masyarakat untuk tetap waspada dengan lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

"Mobilitas kita kurangi karena nanti dampaknya akan mudah tertular dan menularkan ke orang lain," ucap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas