Muhammadiyah Minta Pemerintah dan Aparat Tempuh Cara Persuasif di Desa Wadas
Abdul Mu'ti meminta seluruh pihak mengedepankan langkah musyawarah terkait konflik pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti meminta seluruh pihak mengedepankan langkah musyawarah terkait konflik pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
"Terkait rencana pembangunan waduk di Desa Wadas, Bener, Purworejo. Sebaiknya semua pihak bermusyawarah mencari penyelesaian yang terbaik," ujar Abdul Mu'ti kepada Tribunnews.com, Rabu (9/2/2022).
Dirinya juga meminta agar pemerintah dan aparat keamanan menggunakan cara yang persuasif kepada masyarakat di Desa Wadas.
Abdul Mu'ti mengajak pemerintah dan masyarakat Desa Wadas untuk bermusyawarah.
"Aparatur keamanan dan aparatur pemerintah hendaknya menempuh cara-cara persuasif," kata Abdul Mu'ti.
Meski begitu, Abdul Mu'ti meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh informasi yang belum tentu mengandung kebenaran.
Baca juga: Deputi V KSP Nilai Pengamanan Aparat Saat Dampingi BPN di Desa Wadas Berlebihan
"Masyarakat jangan terpancing oleh berita-berita provokatif yang belum tentu sesuai dengan keadaan di lapangan," pungkas Abdul Mu'ti.
Seperti diketahui, ratusan aparat kepolisian diterjunkan ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022).
Personel polisi itu diterjunkan dalam rangka berkaitan pengukuran lahan milik warga yang dilakukan petugas Badan Pertahanan Nasional (BPN) untuk proyek pembangunan Bendungan Bener.