Cerita di Balik Pembuatan Patung Jokowi yang Akan Dipajang di Sirkuit Mandalika Lombok
Nyoman menceritakan, awalnya dia mendapat telepon dari Dirjen PU yang memerlukan patung bertema Jokowi mengendarai sepeda motor.
Editor: Hasanudin Aco
Ide patungnya dari siapa?
Karena itu lokasinya tempat balap motor, dari Pak Menteri idenya ke sana, Pak Jokowi juga sudah pernah pakai motor muter di sana, saya cocok juga tuh dengan ide itu.
Presiden naik motor itu unik banget, saya belum pernah denger tuh.
Di Amerika ada, Presiden naik kuda, kalau naik motor kayaknya baru Presiden kita nih. Kita ingin mengerjakannya dengan tulus, mau dipakai atau tidak, itu tidak masalah.
Presiden Jokowi mengendarai motor melakukan peninjauan kesiapan infrastruktur MotoGP di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/1/2022). Dalam kunjungannya Presiden Jokowi mengecek infrastruktur seperti jalan bypass dari bandara menuju Sirkuti Mandalika serta sejumlah fasilitas pendukung lainnya. (Biro Pers Presiden/AGUS SOEPARTO)
Berapa lama pengerjaannya?
Patung ini dikerjakan secara kilat, kebetulan kita menguasai juga teknologinya, biasanya kalau
bikin patung segede itu bisa enam bulan, ini kita baru tiga minggu.
Ini sudah mendekati finishing, sekarang kita sedang meng-esambling komponen-komponennya, motor itukan ada roda, tengki dan lainnya dibuat terpisah-pisah dan itu sedang diesembling, hampir semua sudah bisa, sekarang tinggal naik figur Pak Jokowinya.
Nanti kita cek, apakah sudah cukup puas atau belum, karena kita mendapat data buram dari foto, tapi saya tidak memindahkan foto. Jadi, makanya ada angin-anginnya.
Foto hanya buat peganganlah, orang mengenal ke Pak Jokowi, begitu. Waktunya emang singkat, saya juga bilang kalau nanti kurang bagus, ya sudah jangan dipasang biar aku simpan di museum saja.
Sudah berapa persen?
Sekarang sudah 75 persenan, dalam waktu tiga minggu. Sebenarnya karya seni itu bukan cepat-cepatan, tapi bagus-bagusan.
Nah, ini cepat dan bagus, makanya kalau jelek tidak usah dipasang, daripada bikin malu kan.
Waktu singkat itu bukan halangan, kita sudah terbiasa kerjamaraton seperti ini, jadi yang belum kita hafal ini angkutan ke sana, kalau normal sekitar tiga sampai empat hari, kalau angin besar segala macam kan tidak bisa nyebrang, ini dibawanya lewat jalur darat.