Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres Maruf Amin Tegaskan Kita Jangan Menjadi Bangsa Pengekor

Wapres pun mengingatkan, bahwa teknologi adalah alat. Semakin besar kekuatan sebuah alat, semakin besar pula potensi manfaat dan petaka yang dapat

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Wapres Maruf Amin Tegaskan Kita Jangan Menjadi Bangsa Pengekor
Kanal Youtube CM Management
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dalam acara Peluncuran dan Bedah Buku karya Prof Dr Masykuri Abdillah berjudul Islam Agama Kedamaian dan berjudul Islam dan Etika Kehidupan Berbangsa pada Kamis (25/11/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bicara dunia saat ini yang telah memasuki abad teknologi informasi yang sangat dinamis dan terus berkembang setiap saat.

Mengikuti perubahan teknologi dan memanfaatkannya pun telah menjadi sebuah keniscayaan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan.

“Bangsa pencipta adalah bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik,” kata Wapres dalam orasi ilmiahnya pada acara Wisuda Periode VII Tahun Ajaran 2021/2022 Universitas Brawijaya melalui konferensi video, Sabtu (12/2/2022).

Wapres pun mengingatkan, bahwa teknologi adalah alat. Semakin besar kekuatan sebuah alat, semakin besar pula potensi manfaat dan petaka yang dapat ditimbulkannya.

Karena itu, diperlukan pemahaman yang baik agar penguasaan teknologi tidak menimbulkan dampak buruk di masyarakat.

“Pahami dengan baik bahasa kemajuan ini agar membawa kemanfaatan sehingga kita tidak menjadi bangsa pengekor,” tutur Wapres.

Baca juga: Wapres Maruf Dukung Munculnya Karya-Karya Baru tentang Peradaban Islam

Dari sisi perubahan, Wapres menekankan bahwa perubahan akan selalu terjadi dan semakin intensif. Sehingga, inovasi menjadi salah satu kesempatan terbaik untuk memitigasi perubahan ini.

BERITA REKOMENDASI

“Gunakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai untuk menciptakan inovasi tiada henti,” tegas Wapres.

Pada kesempatan yang sama, Wapres menegaskan tentang konsekuensi dari sebuah perubahan, bahwa teknologi yang sangat canggih hari ini akan menjadi usang di masa depan, digantikan dengan teknologi yang lebih mutakhir.

Model pembangunan tradisional tentu tidak dapat lagi menjawab tantangan ini, sehingga diperlukan terobosan melalui pembangunan yang mengedepankan penguasaan teknologi dan inovasi.

“Pemerintah sangat menyadari hal ini dan memiliki visi agar Indonesia dapat mengalami lompatan kemajuan melalui penguasaan teknologi dan inovasi, terlepas dari kekayaan SDA (Sumber Daya Alam) yang dimiliki. Oleh karena itu, seluruh sumber daya kebijakan, anggaran, dan pelaksanaan pembangunan dikerahkan untuk memastikan agar peningkatan mutu sumber daya manusia terus terjadi,” tegas Wapres.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, pemerintah menyiapkan beberapa upaya untuk memperkuat kualitas SDM Indonesia.

“Peningkatan keterampilan digerakkan salah satunya lewat Kartu Prakerja dan BLK Komunitas, penyediaan dana abadi riset, beasiswa mahasiswa di dalam dan luar negeri juga dinaikkan, juga pertukaran pelajar, fasilitas digitalisasi, misalnya pembangunan serat optik, dan masih banyak yang lainnya lagi,” imbuh Wapres.

Wapres pun mengimbau agar seluruh wisudawan dan wisudawati Universitas Brawijaya dapat terus membekali diri dengan ilmu yang teraktual dan kapasitas kewirausahaan. Sebab, hal tersebut akan menjadi pegangan utama dalam menciptakan inovasi yang merupakan modal dasar dalam kesejahteraan.

“Bekali kemampuan diri dengan kapasitas kewirausahaan. Ilmu pengetahuan dan inovasi akan memiliki efek yang luar biasa bagi perubahan masyarakat apabila dikaitkan dengan dunia usaha. Kewirausahaan akan menjadi medium inovasi untuk memproduksi komoditas dan membuka lapangan kerja. Itulah bahan baku utama kesejahteraan,” pungkas Wapres. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas