Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Bisa Menjalani Hidup Normal Asalkan Sudah Vaksin Covid-19 Lengkap dan Menjaga Prokes

Meski saat ini masih terjadi kasus penularan Covid-19 varian Omicron, masyarakat bisa menjalani hidup normal.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Masyarakat Bisa Menjalani Hidup Normal Asalkan Sudah Vaksin Covid-19 Lengkap dan Menjaga Prokes
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dalam Keterangan Pers Ratas Evaluasi PPKM di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/2/2022). 

"Enam puluh persen kalau saya nggak keliru tadi, itu orang yang belum divaksin satu atau dua. Kedua, itu umumnya yang komorbid dan ketiga orang-orang yang sudah tua," ucap Luhut.

Karena itu Luhut meminta masyarakat tak perlu khawatir berlebihan.

Dia mengatakan orang-orang yang sudah divaksinasi Covid-19 secara lengkap dan tidak punya penyakit bawaan tetap bisa jalan-jalan.

"Kalau memang dia sudah divaksin, sudah dua kali, sudah booster, tidak ada komorbid, ya, jalan-jalan saja. Nggak ada yang perlu dikhawatirkan berlebihan," ucap Luhut.

Luhut juga menceritakan bagaimana sejumlah anggota keluarga hingga sopirnya terkonfirmasi positif Covid-19. Namun tak lama bisa segera kembali sembuh.

"Di kantor saya banyak tes hasilnya positif, termasuk di keluarga saya, anak cucu saya, sopir saya, dan sebagainya. Namun dari pengalaman kita semua, sekeliling kita sama, mereka tidak terlalu lama negatif kembali," kata Luhut.

Tanpa bermaksud meremehkan, Luhut menyatakan Covid-19 varian Omicron diprediksi hanya dua kali lebih mematikan dibandingkan dengan flu biasa.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan hal itu berdasarkan data studi dari luar negeri yang mengonfirmasi menurunnya tingkat kematian karena Covid-19.

"Pada pertengahan 2020, Covid 19 dideteksi 13 kali mematikan dari flu biasa. Namun pada awal 2022 ini, Omicron diprediksi hanya dua kali lebih mematikan dari flu. Jadi omicron hanya dua kali lebih parah dari penyakit flu," kata Luhut.

Luhut juga menyampaikan, sejak 1 Januari hingga saat ini kasus puncak Omicron belum melebihi puncak Delta pada 2021 lalu.

Padahal, jika merujuk data negara lain, kata dia, puncak Omicron biasanya 3 hingga 4 kali lebih tinggi dari delta.

"Tingkat rawat inap rumah sakit dan kematian juga masih jauh dari periode Delta, tapi ini tidak mengurangi tingkat kehati-hatian kita," katanya.

Memang kata Luhut ada sejumlah peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Berdasarkan data yang diperolehnya, dalam 7 hari terakhir, Banten, Jawa Barat, dan Bali menjadi tiga provinsi dengan tren kasus Covid-19 yang melebihi puncak varian Delta.

Baca juga: Ciri-ciri Gejala Omicron dan 7 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Isolasi Mandiri di Rumah

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas