Terima Perwakilan Rabithah Alawiyah, Wapres Sebut Ormas Islam Harus Bisa Memperkuat Ekonomi Umat
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima audiensi dari Rabithah Alawiyah, sebuah organisasi masyarakat yang masyur dikenal sebagai organisasi para habib di
Penulis: Reza Deni
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin menerima audiensi dari Rabithah Alawiyah, sebuah organisasi masyarakat yang masyur dikenal sebagai organisasi para habib di Indonesia.
Hadir dalam pertemuan tersebut para perwakilan dari Rabithah Alawiyah, di antaranya Habib Muhammad bin Idrus AlHamid, Habib Nabiel, Habib Abdullah bin Al Alhaddad, dan Ustazah Aisyah Assegaf.
Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan, kunjungan Rabithah Alawiyah untuk memberikan laporan atas hasil kepengurusan baru usai Muktamar pada Desember 2021 lalu.
"Jadi mereka bertemu dengan Wapres dan melaporkan program-program yang akan dilaksanakan terutama yang berkaitan dengan masalah penguatan umat, penguatan umat itu terkait dengan masalah ekonomi dan kemudian Wapres juga diminta memberikan arahan dan Wapres juga memberikan arahan yang sangat menekankan tentang pentingnya bagaimana agar organisasi-organisasi Islam itu memang harus memperkuat ekonomi umat," kata Masduki dalam pesan yang diterima, Rabu (16/2/2022).
Wapres, dikatakan Masduki, juga menjelaskan soal keunggulan-keunggulan umat Islam di Indonesia ini sudah baik.
"Sebagai penggerak dari Islam moderat atau islam wasathiyah, tetapi salah satu titik lemahnya adalah bagaimana ekonominya yang belum begitu baik," kata Masduki.
Oleh karena itu, Wapres memberikan arahan dan terjadilah dialog di sana.
"Ada cerita yang hangat bagaimana wakil presiden misalnya, bercerita bahwa dulu pernah mengaji kepada Habib Ali Bungur begitu kan dan Habib Ali Kwitang," kata dia.
"Kemudian juga tadi ada penyerahan kitab karya dari Habib Zein bin Smith karena beliau berhalangan hadir karena kurang sehat, tadi menyerahkan satu buku yang berisi tentang 99 ulama pendakwah Indonesia," pungkas Masduki.