Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hoaks Soal Pandemi Covid-19 Diprediksi Alami Peningkatan di Tahun 2022

PROI memperingatkan bahwa kasus hoaks akan tetap ada dan meningkat pada tahun 2022, terutama di seputar isu pandemi. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Hoaks Soal Pandemi Covid-19 Diprediksi Alami Peningkatan di Tahun 2022
Thinkstock
Ilustrasi hoaks 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan agensi humas internasional PROI Worldwide memprediksi terjadi peningkatan hoaks dan disinformasi pada tahun 2022. 

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari para ahli komunikasi di 50 negara, PROI memperkirakan peningkatan serangan informasi dan semakin banyak krisis komunikasi terkait dengan disinformasi.

"Penyebaran hoaks tidak akan ada hentinya; Hoax dan disinformasi dapat berkembang seiring dengan perkembangan teknologi," ujar Partner PROI untuk Indonesia Jojo S Nugroho melalui keterangan tertulis, Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Wagub DKI Respons Menteri Luhut Soal Masyarakat Boleh Jalan-jalan Jika Sudah Vaksin Lengkap 

PROI memperingatkan bahwa kasus hoaks akan tetap ada dan meningkat pada tahun 2022, terutama di seputar isu pandemi. 

Hal ini seiring meningkatnya penggunaan platform media sosial dan aplikasi bertukar pesan. Sehingga informasi dapat dipublikasikan dalam hitungan detik. 

"Sepanjang tahun 2021, kita sering menyaksikan banyak disinformasi seputar pandemi COVID-19 dan informasi vaksinasi,” kata Jojo. 

Data yang dihimpun oleh Kominfo sejak Covid-19 muncul di Indonesia hingga Mei 2021, tercatat ada 1.556 hoaks terkait Covid-19 serta 177 hoaks terkait vaksin Covid-19. 

Berita Rekomendasi

Sangat besar kemungkinan bahwa hoaks seperti ini akan semakin berkembang di masyarakat. 

Meskipun disinformasi mengenai Covid-19 merupakan salah satu kasus yang paling banyak dibahas, masalah hoaks jauh lebih luas dan berpotensi mempengaruhi berbagai organisasi. 

"Setiap organisasi menghadapi masalah dan krisis pada tingkat yang berbeda-beda, tidak terkecuali terkait hoaks," kata Jojo.

"Ketika masalah tersebut ditangani dengan buruk, masalah dapat berubah menjadi krisis besar, kemudian memburuk sehingga membahayakan kelangsungan hidup organisasi," tambah Jojo. 

Baca juga: Politisi NasDem Bicara Peran Pers Sebagai Benteng Antisipasi Maraknya Hoaks

Baca juga: Polisi Waspadai Serangan Hoaks Jelang Pemilu Serentak 2024

Baca juga: Airlangga: Pers Bantu Indonesia Selamat dari Hoaks Pandemi

Jojo mengatakan secara umum, hoaks dan disinformasi akan sangat merusak reputasi organisasi manapun, terutama jika organisasi tersebut menjadi sasaran penyebaran berita palsu. 

Hoaks dibuat dengan maksud untuk membentuk sebuah opini yang salah pada publik.

PROI meminta agar organisasi memprioritaskan ancaman krisis seperti hoax.

Managing Director Imogen PR ini mengatakan PROI meluncurkan hotline krisis 24/7 untuk menangani krisis ini. 

Hotline krisis 24/7 akan memberikan tanggapan cepat bagi organisasi yang membutuhkan nasihat ketika terjadi krisis hoax dan disinformasi. 

Hotline ini dikelola langsung oleh praktisi PR dari seluruh wilayah, klien dapat mencari dukungan ini melalui +65 8885 9528 atau menemui perwakilan PROI di wilayah mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas