Soal Pengadaan Rafale dan F-15EX, Kemhan: Indonesia Saat Ini Hanya Andalkan 33 F-16 dan 16 Sukhoi
Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto mengatakan rencana pengadaan pesawat tempur Rafale dan F-15EX serta persenjataannya merupakan langkah strategis.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) berencana membeli 42 pesawat tempur Dassault Rafale dan kapal selam kelas Scorpene dari Perancis.
Rencana tersebut muncul setelah Menhan Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parley di kantor Kemhan RI, Jakarta Pusat, Kamis (10/2/2022).
"Kita rencananya akan mengakuisisi 42 pesawat Rafale. Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat yang akan disusul dalam waktu dekat dengan kontrak untuk 36 pesawat lagi, dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator-simulator yang dibutuhkan," kata Prabowo kepada wartawan, Kamis (10/2/2022)
Selain itu, kata Prabowo, telah ditandangani pula MoU kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia dan Dassault Aviation untuk pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul untuk pesawat-pesawat Perancis yang akan atau sudah digunakan Indonesia.
Selain itu, kata Prabowo, telah ditandatangani juga MoU kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan tentang kapal selam antara PT PAL dengan Naval Group dari Perancis.
Baca juga: Presiden Jokowi Terima Kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Bahas Kerja Sama Pertahanan
"Yang tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam Scorpène dengan AIP (Air Independent Propulsion) beserta persenjataan dan suku cadang-suku cadang yang dibutuhkan, termasuk latihan," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, ditandangani juga MoU kerja sama antara PT LEN dengan Thales (Group) di bidang satelit.
"Ini juga menuju pada pengadaan satelit pertahanan," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, ditandangani pula kerja sama antara PT Pindad dan Nexter Munitions untuk produksi munisi kaliber besar persenjataan darat.
Berdasarkan keterangan resmi Biro Humas Setjen Kemhan pada Kamis (10/2/2022), dalam pertemuan bilateral di Kemhan kedua delegasi membahas peningkatan kerjasama pertahanan antara kedua Negara yang diharapkan memperkuat hubungan pertahanan bilateral Indonesia dan Prancis di masa mendatang.
Baca juga: Indonesia Borong 42 Jet Tempur Rafale dan Kapal Selam, Menlu Perancis: Kami Bangga
Pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari Penandatanganan Persetujuan Kerja sama Pertahanan/Defence Cooperation Agreement (DCA) di Paris, antara Menhan RI dengan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis pada 28 Juni 2021.
"Berdasarkan beberapa Letter of Intent Alutsista, Indonesia dan Prancis telah memulai Working Group Alutsista Strategis (Rafale, Scorpene Submarine, Frigate, dan MBDA Missile), dimana agenda selanjutnya akan memfokuskan pembahasan kontrak pengadaan dan alih teknologi," kata keterangan tersebut.
Pertemuan bilateral antara Kemhan RI dan Delegasi Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis diakhiri dengan penandatanganan beberapa Perjanjian kerja sama yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan kedua negara.
Kementerian Pertahanan RI menyambut baik rencana pengembangan mekanisme kerjasama 2+2 antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan kedua negara guna peningkatan kerja sama sebagai tindak lanjut dari pertemuan Menteri Luar Negeri Prancis dan Menteri Luar Negeri RI pada November 2021 lalu di Jakarta.