Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI AL Dorong BP2MI Jalin Koordinasi, termasuk Buka Hasil Investigasi Terkait PMI Ilegal

Kasus penyelundupan PMI ilegal diharapkan dapat menjadi evaluasi antar instansi terkait sehingga tidak terjadi informasi simpang siur di masyarakat.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in TNI AL Dorong BP2MI Jalin Koordinasi, termasuk Buka Hasil Investigasi Terkait PMI Ilegal
Kompas TV
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, 

Sebab jika tidak, maka akan selalu tercipta kecurigaan antar instansi pemerintah dalam penanganan kasus.

"Jadi enggak usah takut-takut kalau mau melaporkan itu. Tapi kalau seperti ini kan jadinya kecurigaan antar instansi. Jadi jangan sampai karena kelemahannya sendiri tapi mencari-cari instansi lain untuk juga dilemahkan," bebernya.

Bahkan kata mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I itu, sudah banyak prajurit atau anggota TNI yang menjalani masa hukuman karena dinyatakan bersalah.

Dirinya meyakinkan, jika nantinya memang ada anggota TNI yang turut terlibat dalam upaya penyelundupan imigran gelap, akan ada hukuman yang diterapkan.

"Jadi jangan takut menyebutkan itu, 'ah paling nanti enggak diproses hukum' enggak ada prajurit yang lepas dari hukum, semuanya kalau salah pasti kita hukum, semuanya ada reward dan punishmennya," tegas Yudo.

Sebelumnya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkapkan fakta hasil penyelidikan kasus tenggelamnya kapal jenis speedboat yang membawa TKI ilegal di perairan Tanjung Balau, Tebing Tinggi, Johor Bahru, Malaysia, Rabu (15/12/2021) lalu.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan kapal tersebut kerap digunakan untuk mengirim PMI ilegal ke Malaysia dan menjemput PMI ilegal yang akan pulang ke Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

"Jadi boat tersebut tidak hanya digunakan untuk mengantar PMI (ilegal) ke Malaysia, tapi juga menjemput dari Malaysia masuk ke Indonesia secara ilegal, tidak melewati jalur imigrasi," kata Benny pada konferensi pers Selasa (28/12/2021).

Benny mengatakan, ada kesesuaian kapal yang digunakan pelaku dengan kapal yang berada di Pelabuhan Gentong, Jalan Pasar Baru, Sungai Gentong, Bintan Utara yang didukung dengan adanya soal informasi kapal yang didapat tim investigasi BP2MI yang dilakukan dari tanggal 19 – 24 Desember 2021.

Baca juga: BP2MI Ungkap 5 Peristiwa Penyelundupan Pekerja Migran Indonesia Rentang Desember 2021-Januari 2022

Kapal tersebut milik Susanto alias Acing, yang dikuatkan dengan keterangan beberapa sumber yang ada di lokasi di Pelabuhan Gentong.

Benny mengatakan pengiriman PMI ilegal tersebut dilakukan secara terorganisir oleh sejumlah oknum yang membawa PMI sampai pantai Malaysia untuk dikirim ke agen tenaga kerja yang ada di Malaysia.

"Kami meyakini ini kegiatan yang terorganisir karena ada peran masing-masing pihak," ujar Benny.


Kepala BP2MI juga menyebut adanya dugaan keterlibatan sejumlah oknum TNI AU dan AL yang membantu kegiatan pengiriman PMI illegal tersebut.

Benny mengatakan akan mencoba melakukan pertemuan dengan Panglima TNI untuk membahas hasil investigasi ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas