Harga Kedelai Tinggi, Perajin Tahu-Tempe di Bengkulu Pilih Kurangi Produksi
Seorang pengusaha tahu tempe, Nurmailis mengatakan akibat harga naik ini produksi tahu dikurangi dan produksi tempe dihentikan.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Kenaikan harga kacang kedelai, berdampak pada pengrajin tahu dan tempe di Indonesia, khususnya di Kota Bengkulu.
Kenaikan ini berimbas pada produksi dan penjualan tahu dan tempe.
Kondisi ini sudah berlangsung sejak 2021 lalu, tatkala harga kacang kedelai awalnya Rp7.600 per kilogram (Kg) bertahap naik hingga saat ini Rp12.000 per kg.
Seorang pengusaha tahu tempe, Nurmailis mengatakan akibat harga naik ini produksi tahu dikurangi dan produksi tempe dihentikan.
Baca juga: Dampak Naiknya Harga Kedelai: Pengusaha Tahu dan Tempe Rumahkan Pekerja hingga Mogok Produksi
"Untuk tempe tidak diproduksi lagi, karena tidak dapat untung," kata Nurmailis kepada TribunBengkulu.com (Tribun Network), pada Minggu (20/2/2022).
Ia menambahkan, hal ini dikarenakan sekarung atau 50 kilogram kacang kedelai dijual dengan harga Rp600.000, dulu 50 kilogram hanya Rp380.000.
"Baiknya secara bertahap sampai di harga Rp 600.000" ujar Nurmailis.
Nurmailis juga menjelaskan, akibat kenaikan harga kacang kedelai ini, ia harus mengurangi jumlah produksi.
Baca juga: Harga Kedelai Mahal, Perajin Tahu di Serang Banten Mogok Produksi Selama 3 Hari
"Dulu harga 7 buah tahu dihargai Rp 5.000, sekarang 6 tahu Rp 5.000, bahkan ada yang menjual 1 tahu Rp 1.000," jelas Nurmailis.
Hal yang sama juga dirasakan oleh pedagang tahu dan tempe, Ismiyati ia yang juga merupakan pengerajin tahu dan tempe ini, harus mengurangi jumlah produksi.
"Untuk tempe harga masih sama Rp 5.000 namun dulu berat tempe 6 ons sekarang dikurangi menjadi 3,5 ons" kata Ismiyati.
Selain tempe, tahu goreng di naik hingga Rp 1.500 per 10 tahu.
"Dulu kalau 10 tahu goreng Rp 3.000 sekarang 10 tahu goreng Rp 4.500, rahu ini tidak bisa lagi dikecilkan karena digunakan oleh penjualan tahu isi," ujar Ismiyati.
Ismiyati menjelaskan akibat dari baiknya harga kedelai ini ada beberapa pedang harus gulung tikar, ada juga yang sesekali hanya produksi tahu tempe.
"Kalau pedangan yang membeli untuk dijual, akibat harga kedelai naik ini, ya terpaksa mereka istirahat untuk jualan" jelas Ismiyati kepada TribunBengkulu.com.(Tribun Bengkulu/Muhammad Panji Destama Nurhadi)
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Dampak Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Tempe di Bengkulu Kurangi Produksi