Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nadiem Makarim Luncurkan Merdeka Belajar 17, Program Revitalisasi Bahasa Daerah

Mendikbudristek Nadiem Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Episode Ketujuh Belas tentang revitalisasi bahasa daerah.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Nadiem Makarim Luncurkan Merdeka Belajar 17, Program Revitalisasi Bahasa Daerah
Capture Zoom Meeting
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, dalam virtual talkshow bertajuk 'KahfUntukNegeri - Mengambil Peran dan Berdampak Untuk Pendidikan Di Indonesia', Kamis (25/11/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Episode Ketujuh Belas tentang revitalisasi bahasa daerah.

Nadiem mengatakan prinsip dari program revitalisasi bahasa daerah ini adalah dinamis, adaptif, regenerasi dan merdeka berkreasi dalam penggunaan bahasanya.

"Hari ini kami meluncurkan Merdeka Belajar episode 17 yakni Revitalisasi Bahasa Daerah dan Merdeka Belajar ini kami lakukan pas dengan Hari Bahasa Ibu Internasional 21 Februari," kata Nadiem dalam konferensi pers Merdeka Belajar Episode 17 secara daring, Selasa (15/2/2022).

Kemendikbudristek akan melatih para guru utama serta guru-guru bahasa daerah untuk penanaman bahasa daerah. 

Program ini akan dinamis, berorientasi pada pengembangan dan bukan sekedar memproteksi bahasa. Adaptif dengan situasi lingkungan sekolah dan masyarakat tuturnya.

"Regenerasi dengan fokus pada penutur muda di tingkat sekolah dasar dan menengah, serta merdeka berkreasi dalam penggunaan bahasanya," ujar Nadiem.

Model pembelajaran yang diterapkan akan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing; serta membangun kreativitas melalui bengkel bahasa dan sastra.

Baca juga: Nadiem Luncurkan Merdeka Belajar Episode 16 Soal Skema Pendanaan BOP PAUD 

Berita Rekomendasi

"Nanti siswanya dapat memilih materi sesuai dengan minatnya. Bangga menggunakan bahasa daerah dalam komunikasi," tutur Nadiem.

Siswa, kata Nadiem, akan didorong untuk mempublikasikan hasil karyanya, ditambah liputan media massa dan media sosial.

Serta didorong untuk mengikuti festival berjenjang di tingkat kelompok/pusat pembelajaran, kabupaten/kota, dan provinsi.

Tujuan akhir dari revitalisasi bahasa daerah ini, pertama agar para penutur muda akan menjadi penutur aktif bahasa daerah.

Serta mempelajari bahasa daerah dengan penuh suka cita melalui media yang mereka sukai.

Kedua, menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah.

Ketiga, menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah untuk mempertahankan bahasanya.

Keempat, menemukan fungsi dan rumah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas