Soal Usul Perpanjangan Jabatan Presiden, Kamhar: Jokowi Mesti Buktikan Pro Reformasi
Kamhar heran sebab usulan itu muncul di tengah banyaknya persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani heran dengan munculnya perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi tiga periode disertai hasil survei tingginya tingkat kepuasan terhadap Jokowi.
Kamhar heran sebab usulan itu muncul di tengah banyaknya persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini.
Misalnya perkara kelangkaan minyak goreng yang belum teratasi lalu tetiba masyakat dibuat resah dengan mogoknya pengrajin tahu tempe akibat mahalnya harga kedelai.
"Dan ironisnya pemerintah melalui Mendag lempar tangan menyalahkan 5 miliar babi di China," ujar Kamhar, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Diminta Libatkan Semua Parpol
Belum juga beres perkara ini, Kamhar mengatakan kembali publik dikejutkan ancaman pedagang daging yang akan mogok akibat lonjakan harga yang tak masuk akal.
"Ironisnya di tengah carut marut kenaikan harga sembako dan tak terkendalinya ketersediaannya, malah diumumkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah mencapai puncaknya sepanjang kepemimpinan Presiden Jokowi," ujar Kamhar yang juga Ketua Departemen Bidang Iptek, Agromaritim, dan Lingkungan Hidup MPP ICMI ini.
Kamhar mengatakan semakin aneh bin ajaib apa yang menjadi pangkal persoalan penyebab keterpurukan dalam 2 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19 justru sedang menunjukkan lonjakan gelombang ketiga varian Omicron.
"Sungguh bertentangan dengan akal sehat," ujarnya.
Menurut dia puncak pelecehan kewarasaan publik sebagai penyebutan halus “kegilaan”, di tengah persoalan yang tak berkesudahan ini tetiba dua Ketua Umum Parpol koalisi mengatasnamakan aspirasi masyarakat menyuarakan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Wacana yang terus berulang ini oleh lingkar dalam kekuasaan mulai dari Qodari, Bahlil, Cak Imin hingga Airlangga Hartarto semakin menguatkan dugaan bahwa semuanya by design dan ini adalah keinginan sejati Jokowi," katanya.
"Mereka hanyalah corong-corong untuk testing the water dan memuluskan agenda ini," ujar Kamhar menambahkan.
Karenanya, Kamhar mengajak seluruh elemen civil society mesti bersatu padu melakukan kontrol atas kekuasaan dan melawan niat jahat yang bertentangan dengan agenda reformasi dan demokrasi ini.
"Jokowi mesti menyadari bahwa kekuasaan itu sangat menggoda, saatnya membuktikan Anda pro reformasi dan demokrasi yang melahirkan Anda," katanya.
"Buktikan bahwa anda taat azas dan mampu menahan diri dari jebakan syahwat kekuasaan. Jangan jadi Malin Kundang reformasi yang bisa membuat anda terkena kutukan dari rakyat," kata Kamhar menambahkan.