Jawaban Ainun Najib saat Jokowi Kembali Memintanya Pulang ke Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta anak muda NU yang tinggal di Singapura, Ainun Najib untuk pulang ke Indononesia.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta anak muda NU yang tinggal di Singapura, Ainun Najib untuk pulang ke Indonesia.
Permintaan Jokowi itu disampaikan untuk kedua kalinya dalam acara peresmian Sea Labs Indonesia yang dilakukan secara virtual, Selasa (1/3/2022).
Awalnya, Jokowi menanyakan kepada sejumlah talenta digital asal Indonesia yang saat ini bekerja di negeri orang, termasuk Ainun Najib yang menjabat sebagai Head of Analytics Platform and Regional Business Grab di Singapura.
Selain Ainun Najib, ada juga Veni Johanna selaku Director of Engineering Asana di Amerika Serikat, Chairuni Aulia Nusapati selaku Software Engineer Google di UK, dan Rangga Garmastewira selaku Technology Lead SeoMoney di Singapura.
"Saya mau tanya, bagaimana sih agar Chai, Veni, Rangga termasuk Ainun juga mau pulang ke Indonesia?" kata Jokowi, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Diminta Pulang oleh Jokowi, Ini Estimasi Besaran Gaji Ainun Najib
Menjawab permintaan Jokowi, Ainun Najib membeberkan dua hal yang membuat dirinya pulang ke Indonesia.
"Kuncinya dua mawon Pak, opportunity dan stability."
"Opportunity ini tentu Indonesia punya banyak sekali opportunity sebagai satu dari pemain besar di market terbesar ketiga di dunia, Southeast Asia," jawab ahli IT asal Gresik, Jawa Timur ini.
Kunci keduanya, kata Ainun, yakni stabilitas.
"Stability ini, mungkin yang agak tricky. Ada yang mungkin karena pertimbangan keluarga, ada yang pertimbangan stabilitas karier terus, kalau saya pribadi pendidikan anak-anak, nggak mau kalah dengan putra-putra jenengan Pak sekolah di Singapura," lanjutnya.
Menurutnya, stability itulah yang masih perlu diperbaiki di Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Grup WhatsApp TNI-Polri Ditertibkan
Lebih lanjut, Ainun Najib juga menjelaskan tiga peran diaspora untuk Indonesia.
"Menurut saya ada tiga perannya, yang pertama itu inspirasi atau referensi. Jadi menjadi benchmark buat teman-teman yang ada di Indonesia, terutama yang lebih muda," jelasnya.
"Yang kedua advokasi, jadi bisa memberikan advice dari jauh untuk teman-teman yang di Indonesia," imbuhnya.
Lalu, ketiga, yakni soal eksekusi yang bisa dilakukan tanpa mengenal jarak.
"Kami sering melakukannya inisiatif-inisiatif yang dilakukan bersama-bersama oleh temen-temen diaspora."
"Misalnya, kawal-kawalan itu juga kan sebetulnya semuanya anak diaspora yang cinta Tanah Air. Walaupun fisiknya tidak bisa kembali, hatinya selalu bersama Indonesia," ucap Ainun Najib.
Untuk itu, Ainun optimis, talenta teknologi Indonesia dapat masuk empat besar di dunia.
"Saya optimis sekali, Indonesia ini sudah kodratnya menjadi talenta teknologi yang terbesar, setidaknya keempat di dunia," ungkapnya.
Dikutip dari Kompas.com, Ainun juga menyarakankan perlu ada perbaikan kepada stabilitas iklim industri digital di Indonesia.
Kemudian, perlu ada dukungan dari sisi sistem pendidikan di Tanah Air yang memberi kesempatan kepada talenta digital untuk terus berkembang.
"Yang perlu dilakukan jangka panjang, baik yang dilakukan Mas Menteri Nadiem dengan merdeka belajar untuk jangka panjang, juga bisa terus dipertahankan," katanya.
Mendengarkan paparan Ainun Najib, Jokowi pun berharap agar para talenta digital Indonesia bisa kembali pulang.
Jokowi menyebut, adanya potensi besar di Indonesia yang memerlukan talenta digital Indonesia
"Ini potensi-potensi digital Indonesia, diperkirakan tahun 2030 mencapai Rp 4.531 triliun, kan gede sekali. Perkiraan itung-itungan ITU, nggak meleset jauh."
"Harapan saya pulang semua ajalah, pulang, di sini kan, sudah banyak sekarang, oppurtunity," ucap Jokowi.
Baca juga: Luncurkan AirAsia Money Untuk Perluas Layanan Finansial Digital ke Indonesia
Jokowi Resmikan Sea Labs Indonesia, 1.000 Talenta Digital akan Direkrut
Diberitakan Tribunnews.com, Presiden Joko Widodo meresmikan Sea Labs Indonesia yang berlokasi di Pacific Century Place Office Tower, Jakarta.
Sea Labs Indonesia merupakan wadah untuk menumbuhkan industri digital Indonesia dan memberikan pelatihan insentif bagi talenta digital baru.
"Potensi ekonomi digital Indonesia ini di tahun 2025 diperkirakan sebesar 146 miliar dollar AS dan kontribusi ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan naik 8 kali di tahun 2030, yaitu di angka Rp 4.531 trilliun," kata Jokowi dalam peresmian Sea Labs disiarkan secara virtual, Selasa (1/3/2022).
Presiden pun menyambut baik peluncuran ini.
Dia berharap, adanya wadah ini bisa mempersiapkan technopreneur masa depan untuk membantu mendorong ekonomi digital Indonesia dan memenuhi potensinya yang sangat besar.
"Saya sangat menghargai apa yang dilakukan oleh Sea dan Sea Labs Indonesia, yang sudah banyak mengundang digital talent kita untuk kembali ke Tanah Air, yang akan mengundang 1.000 orang yang bisa kembali ke Indonesia untuk masuk di Sea maupun Sea Labs Indonesia," kata Jokowi.
Sea Chairman and Group CEO, Forrest Li menjelaskan, pihaknya akan melibatkan guru dan mentor kelas dunia berpengalaman untuk berbagi pengetahuan dengan talenta digital Indonesia.
"Dengan dibukanya Sea Labs Indonesia, kami berharap bisa mengumpulkan talenta digital untuk mendukung digital ekonomi Indonesia di masa yang akan datang," ucap Forrest Li.
Sea Labs ini, kata Forrest Li, akan merekrut dan mempekerjakan setidaknya 1.000 talenta digital hingga tahun 2023, menciptakan lapangan pekerjaan bagi para engineers muda, product manager dan banyak lagi.
"Kami juga akan terus mengupgrade kemampuan dari para talenta digital dengan menyediakan program pelatihan yang komprehensif yang dijalankan oleh para ahli yang kami miliki," katanya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Reza Deni, Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)
Simak berita lainnya terkait Ainun Najib