Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Hari Raya Nyepi Beserta Tradisi dan Makna Perayaannya

Hari Raya Nyepi jatuh pada hari ini, Kamis 3 Maret 2022. Berikut sejarah, tradisi, dan makna perayaan Hari Raya Nyepi.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sejarah Hari Raya Nyepi Beserta Tradisi dan Makna Perayaannya
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
TAWUR KESANGA - Umat Hindu mengikuti Upacara Tawur Agung Kesanga Pura Agung Jagat Karana Surabaya, Rabu (2/3/2022). Simak sejarah Hari Raya Nyepi beserta tradisi, dan makna perayaan. 

Kegiatan ini dilakukan di balai agung atau pura desa di setiap desa pakraman, setelah kembali dari mekiyis

Makna Perayaan Hari Raya Nyepi

Makna dan pelaksanaan Hari Raya Nyepi sangat relevan dengan tuntutan masa kini dan masa yang akan datang.

Mengutip bulelengkab.go.id, makna dan pelaksanaan Hari Raya Nyepi mengandung arti dan makna yang sangat relevan dengan tuntutan masa kini dan masa yang akan datang.

Melestarikan alam sebagai tujuan utama upacara Tawur Kesanga tentunya merupakan tuntutan hidup masa kini dan yang akan datang.

Bhuta Yajña (Tawur Kesanga) mempunyai arti dan makna untuk memotivasi umat Hindu secara ritual dan spiritual agar alam senantiasa menjadi sumber kehidupan.

Tawur Kesanga juga berarti melepaskan sifat-sifat serakah yang melekat pada diri manusia.

Berita Rekomendasi

Pengertian ini dilontarkan mengingat kata “tawur” berarti mengembalikan atau membayar.

Sebagaimana kita ketahui, manusia selalu mengambil sumber-sumber alam untuk mempertahankan hidupnya. Perbuatan mengambil akan mengendap dalam jiwa atau dalam karma wasana.

Perbuatan mengambil perlu dimbangi dengan perbuatan memberi, yaitu berupa persembahan dengan tulus ikhlas.

Mengambil dan memberi perlu selalu dilakukan agar karma wasana dalam jiwa menjadi seimbang.

Umat Hindu mengarak patung Ogoh-ogoh di Kota Denpasar, Bali, Rabu (2/3/2022). Kegiatan tersebut sebagai bagian dari ritual menyambut Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Kamis (3/3/2022). AFP/SONNY TUMBELAKA
Umat Hindu mengarak patung Ogoh-ogoh di Kota Denpasar, Bali, Rabu (2/3/2022). Kegiatan tersebut sebagai bagian dari ritual menyambut Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Kamis (3/3/2022). AFP/SONNY TUMBELAKA (AFP/SONNY TUMBELAKA)

Ini berarti Tawur Kesanga bermakna memotivasi ke-seimbangan jiwa.

Nilai inilah tampaknya yang perlu ditanamkan sebagai makna dan pelaksanaan Hari Raya Nyepi dalam merayakan pergantian Tahun Saka.

Menyimak sejarah lahirnya, dari merayakan Tahun Saka kita memperoleh suatu nilai kesadaran dan toleransi yang selalu dibutuhkan umat manusia di dunia ini, baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.

Umat Hindu dalam zaman modern sekarang ini adalah seperti berenang di lautan perbedaan.

Persamaan dan perbedaan merupakan kodrat.

Baca juga: Kenapa Tidak Boleh Keluar Rumah saat Hari Raya Nyepi? Ini Alasannya

Baca juga: 45 Ucapan Hari Raya Nyepi 2022, Kamis 3 Maret dalam Bahasa Indonesia-Inggris, Jadikan Status

Pada zaman modern ini persamaan dan perbedaan tampak semakin eksis dan bukan merupakan sesuatu yang negatif.

Persamaan dan perbedaan akan selalu positif apabila manusia dapat memberikan proporsi dengan akal dan budi yang sehat.

Brata penyepian adalah untuk umat yang telah mengkhususkan diri dalam bidang kerohanian.

Hal ini dimaksudkan agar nilai-nilai Nyepi dapat dijangkau oleh seluruh umat Hindu dalam segala tingkatannya.

Karena agama diturunkan ke dunia bukan untuk satu lapisan masyarakat tertentu.

(Tribunnews.com/Yurika)(bobo.grid.id/Putri Puspita)

Artikel lain terkait Hari Raya Nyepi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas