PSI DKI Jakarta Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024 dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Michael Victor Sianipar menegaskan menolak gagasan untuk melakukan amandemen UUD.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Michael Victor Sianipar menegaskan menolak gagasan untuk melakukan amandemen UUD.
Terkhusus, untuk menambahkan masa jabatan presiden ataupun menunda Pemilu 2024.
Menurutnya, penolakan dilontarkan sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia dan sikap DPW PSI Jakarta.
“Saya sebagai kader PSI dan Ketua DPW PSI DKI Jakarta menegaskan sikap menolak perpanjangan masa jabatan ataupun amandemen UUD untuk memperbolehkan seorang presiden menjabat lebih dari dua periode,” kata Michael kepada wartawan, Jumat (4/3/2022).
Michael meyakini, bahwa amandemen adalah mekanisme mengubah dasar negara yang seharusnya diambil saat ada situasi genting dan darurat nasional.
“Artinya, kita tidak bisa dengan mudah mengatakan mau melakukan amandemen konstitusi, kecuali bangsa ini sedang dalam kondisi darurat dan mendesak yang membuat kita harus memikirkan ulang dasar-dasar negara,” ujar Michael.
Baca juga: Megawati Taat Konstitusi, Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024 dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Ia mengatakan, bahwa gagasan perpanjangan masa jabatan akan menciderai demokrasi yang sudah diperjuangkan pemuda pemudi pada masa Reformasi.
“Pembatasan masa jabatan presiden adalah produk reformasi yang telah disepakati karena pembelajaran sejarah bangsa kita. Ada konteks sejarah yang harus kita ingat. Saya harap pemuda berani bersuara terkait hal ini untuk menjaga nilai-nilai demokrasi dan Reformasi yang sudah kita nikmati 20 tahun terakhir," katanya.
Michael juga meyakini bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua periode masa jabatannya telah berhasil membangun fondasi pemerintahan yang kuat dan memasang standar ekspektasi publik terhadap kepala negara yang merakyat.
“Kenapa kita meragukan hasil kerja Pak Jokowi? Justru saya yakin kerja keras Pak Jokowi dua periode ini sudah menjadi fondasi yang kokoh. Sistem sudah terbangun. Pak Jokowi telah menetapkan standar yang tinggi tentang pemimpin bangsa yang ideal,” ucap Michael.
Baca juga: Survei LSI: Mayoritas Pemilih Jokowi Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Ia juga menilai, kepemimpinan Presiden Jokowi juga telah berhasil mengkader pemimpin-pemimpin nasional berikutnya yang layak jadi presiden dan meneruskan regenerasi kepemimpinan.
“Pemimpin yang luar biasa pasti mampu mempersiapkan penerus-penerusnya. Regenerasi kepemimpinan adalah ciri dari kepemimpinan yang baik. Saya sangat yakin Pak Jokowi adalah pemimpin yang baik yang sudah berhasil mempersiapkan generasi kepemimpinan berikutnya," kata Michael.