Kisah Pekerja Indonesia di Ukraina saat Invasi Rusia: Mencekam, Sembunyi di Bunker dan Trauma
Saat itu, terapis Spa yang biasa bekerja di Kiev itu memulai kisahnya, sirine kota sempat berbunyi dan dirinya diharuskan bersemunyi di bunker.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Srihandriatmo Malau
Dia melihat kondisi negara itu dalam keadaan tenang dan kondusif, walaupun dia mendengar negara itu pernah jadi zona perang di kisaran tahun 2014.
Semula dia dan kawan-kawannya tidak mengetahui bahwa Ukraina merupakan zona perang, baru dia mengetahui setelah tiba di negara pecahan Uni Soviet itu.
Ayu Ida mengatakan bahwa sebelum pecah perang, memang sudah ada pengarahan dari KBRI Kiev jika menghadapi situasi darurat.
Setelah ada serangan pada hari itu (24/2/2022), semua WNI di Odessa langsung di evakuasi oleh KBRI.
"Ada 23 WNI di Odessa. Semua sudah langsung dievakuasi dari Odessa setelah ada serangan," ujarnya.
Perjalanan dari Odessa (Ukraina) ke Bucharest (Romania) ditempuh para WNI selama kurang lebih 16 jam lewat jalur darat.
Para WNI dijemput dengan menggunakan bis oleh tim penjemput KBRI Bucharest.
Ayu Ida merasa sangat beruntung, KBRI sangat cepat melakukan evakuasi kepada para WNI.
"Mengucapkan terima kasih pada pemerintah atas semua yang telah dilakukan. Kami sangat beruntung, KBRI sangat cepat melakukan evakuasi. Terima kasih banyak, terutama untuk KBRI Bucharest dan KBRI Kiev," ujarnya.
Ia juga berterima kasih kepada BP2MI karena telah memperhatikan mereka selama tiba di Jakarta dan semua berjalan lancar.
Ayu Ida mengatakan masih ada 1 petugas KBRI dan istrinya yang masih di Kiev.
Namun dia tidak bisa memastikan apa dia adalah staff atau Dubes RI Ghofur.
"Kedutaan nggak boleh kosong, harus ada orang yang menjaga di sana," ungkapnya. (Lendy/Laras/Malau)