Petani Didorong Tingkatkan Kualitas dan Produktivitas Kedelai untuk Kurangi Ketergantungan Impor
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan konsumsi kedelai impor cukup tinggi karna harganya jauh lebih murah
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebutuhan kedelai sebagai bahan baku untuk produksi tempe dan tahu setiap tahunnya semakin bertambah.
Oleh karena itu pemenuhan kedelai dalam negeri secara mandiri sangat diperlukan.
Peningkatan produksi kedelai memang tidak mudah untuk dilakukan.
Apalagi kedelai masih diposisikan sebagai tanaman penyelang atau selingan bagi tanaman utama seperti padi, jagung, tebu, tembakau, dan bawang merah.
Baca juga: Resep Tumis Tempe Kacang Panjang, Cocok Jadi Menu Makan Siang Bersama Keluarga
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mendorong para petani meningkatkan kualitas dan produktivitas kedelai yang dimaksudkan untuk melepaskan ketergantungan impor.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan konsumsi kedelai impor cukup tinggi karna harganya jauh lebih murah dibandingkan kedelai lokal.
Saat ini kenaikan harga terjadi secara global sehingga menimbulkan kendala di pasar lokal.
"Masyarakat kita rata-rata pemakan tahu tempe jadi kedelai ini tidak boleh bersoal. Kita segera lakukan langkah konkret sebagai upaya menstabilkan harga dulu. Mudah-mudahan harga stabil bukan hanya di Jakarta namun di Jawa, serta daerah lain juga," jelas Mentan SYL.
Ia pun mendorong perajin tahu tempe menggunakan kedelai lokal pasalnya kualitas lebih bagus dibanding kedelai impor.
Baca juga: Kemendag Pastikan Stok Tempe dan Tahu Aman saat Puasa, tapi Harga Diprediksi Naik
"Kami siapkan pasokan kedelai lokal, produksi kita genjot. Kedelai kita pendek-pendek, manis dan disukai masyarakat sehingga ke depan dorong budidayanya. Sesuai arahan Presiden Jokowi, hal ini untuk penuhi kebutuhan pengrajin tahu tempe. Kita carikan jalan keluarnya agar harga tahu tempe dengan kedelai lokal harganya terjangkau," tuturnya.
Dalam kegiatan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian (MSPP) volume 09 bertemakan Prospek Tanam Kedelai, Jumat (11/03/2022) di AOR BPPSDMP, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan Diversifikasi pangan lokal sangat dibutuhkan. Utamanya untuk meningkatkan eksistensi produksi dengan buat organik.
“Harga kedelai bagus, ayo tanam kedelai segera” ujar Dedi memberi semangat para petani kedelai.
Dedi juga mengatakan bahwa saat ini Kementan terus mendorong peningkatan kualitas produksi kedelai.
Baca juga: Setelah Tahu-Tempe dan Daging Sapi, Giliran Harga Gas Elpiji Nonsubsidi serta Ayam Potong yang Naik
Sementara narasumber MSPP, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, mengatakan akselerasi tanaman kedelai untuk petani yang existing perbenihannya terus ditingkatkan.