Sumber Tanah yang Dibawa ke IKN: Anies Bawa Tanah dari Bekas Penggusuran, Ganjar dari Gunung Tidar
Inilah sumber tanah dan air yang dibawa para gubernur ke IKN Nusantara. Anies bawa tanah dari Kampung Akuarium, Ganjar dari Gunung Tidar.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Para gubernur se-Indonesia atau pejabat yang mewakili berkumpul di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022) kemarin.
Mereka datang untuk mengikuti prosesi penyatuan tanah dan air yang dibawa dari daerah masing-masing.
Tanah dan air dari berbagai penjuru negeri itu kemudian disatukan dalam ritual Kendi Nusantara.
Tanah serta air yang dibawa tersebut tentu sesuai dengan kearifan lokal setiap daerah.
Baca juga: SOSOK 6 Gubernur yang Tak Hadir dalam Prosesi Penyatuan Tanah dan Air di IKN, Ini Alasan Mereka
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Bawa Tanah Pemandian Putri Deli untuk Dimasukkan ke Kendi Nusantara
Misalnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang membawa tanah dari Kampung Akuarium yang dulu pernah digusur di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok pada 2016.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membawa tanah dari Gunung Tidar Magelang.
Selengkapnya, inilah sumber air dan tanah yang dibawa sejumlah gubernur beserta maknanya, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. DKI Jakarta: Kampung Akuarium
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membawa tanah dari Kampung Akuarium, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Diketahui, Kampung Akuarium pernah digusur di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok pada 2016.
Kemudian, pada era kepemimpinannya, Anies Baswedan membangun kembali Kampung Akuarium.
Penataan dan pembangunan kembali permukiman warga dilakukan Anies lewat proyek Kampung Susun Akuarium.
Dikutip dari TribunJakarta.com, tanah dari Kampung Akuarium disimbolkan sebagai harapan agar pembangunan IKN tidak mengabaikan rakyat kecil.
"Harapannya, kota baru yang akan dibangun ini bisa mengedepankan, memprioritaskan rakyat."