Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Klarifikasi Fadli Zon soal Unggahan Fotonya dengan Organisasi Terduga Teroris: Fitnah Kotor dan Keji

Fadli Zon memberikan klarifikasi mengenai unggahan fotonya dengan organisasi terduga teroris. Menurutnya, tuduhan tersebut adalah fitnah.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Klarifikasi Fadli Zon soal Unggahan Fotonya dengan Organisasi Terduga Teroris: Fitnah Kotor dan Keji
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengklarifikasi unggahan sebuah foto yang memperlihatkan dirinya menyerahkan secara simbolik bantuan kemanusiaan terhadap krisis kemanusiaan di Suriah.

Foto tersebut pun diunggah oleh Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) melalui akun Twitter resminya, @HilalAhmarSI.

Sementara mengenai waktu pengunggahan tersebut adalah pada 29 Mei 2015.

Sebagai informasi, HASI merupakan organisasi atau yayasan yang terafiliasi atau terhubung dengan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) dikutip dari situs Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca juga: Fadli Zon Minta Keppres 1 Maret Direvisi, Partai Rakyat: Agak Berlebihan

Baca juga: Soal Aturan Baru BPJS Kesehatan, Fadli Zon: Bongkar Pasang Regulasi Bingungkan Masyarakat

Sementara mengenai unggahan foto tersebut, Fadli Zon pun memberikan klarifikasi melalui akun Twitter pribadinya, @fadlizon.

Dalam cuitannya tesebut, dirinya menepis fitnah yang menyebutkan dirinya berafiliasi dengan organisasi terduga teroris, HASI.

“Saya mengikuti beberapa berita, yg dimulai dari cuitan seorang buzzer, yg isinya mengaitkan seolah-olah saya punya kaitan dgn seorang terduga teroris yg baru saja ditangkap Densus 88, hanya krn sebuah foto lama tahun 2015. Atas fitnah tsb, sy ingin memberi klarifikasi sbg berikut,” tulisnya.

Berita Rekomendasi

Selanjutnya, Fadli Zon menerangkan jabatannya saat itu yang menjadi Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Korpolkam) periode 2014-2019.

Baca juga: Fadli Zon Sabet Medali Emas di Pameran Filateli London 2022

Saat menjabat, Fadli mengaku sering menerima berbagai kelompok masyarakat secara terbuka.

“Sebagai wakil rakyat, saya selalu bersikap terbuka terhadap seluruh anggota masyarakat, apapun suku, ras, agama, serta afiliasi politiknya. Itu adalah bagian dari tugas representasi saya sebagai anggota DPR RI,” ujarnya.

Sementara mengenai unggahan foto yang beredar, ia mengatakan bahwa foto tersebut adalah permintaan delegasi kemanusiaan dari Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) yang dipimpin oleh Ustadz Bachtiar Nasir.

Fadli juga menambahkan bahwa saat itu dirinya tidak sendiri tetapi juga bersama Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Fahri Hamzah.

Kemudian, ia menjelaskan mengenai terteranya bantuan sejumlah 20.000 dolar AS yang tertulis di dalam foto tersebut.

Fadli mengatakan, dana tersebut bukan dari dirinya atau Fahri Hamzah tetapi merupakan donasi dari masyarakat Indonesia.

“Sebagai catatan, semua dana yang tertera dalam simbol (USD 20.000) adalah dana yang dikumpulkan oleh FIPS dari masyarakat Indonesia, bukan sumbangan pribadi saya atau Saudara Fahri Hamzah,” kata Fadli.

Baca juga: Soal Penyerbuan Polisi di Desa Wadas, Fadli Zon hingga Cak Imin Kritik Cara Represif Aparat

Selanjutnya, Fadli mengaku saat itu, sebelum FIPS bertemu dengannya, kelompok tersebut terlebih dahulu mengunjungi Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

“Sebelum bertamu ke DPR, pada tanggal 21 Mei 2015, FIPS juga telah bertamu ke Kementerian Luar Negeri yang diterima oleh Wakil Menteri Luar Negeri.” tulisnya.

“Kementerian Luar Negeri menyambut baik kegiatan FIPS dan mengakui bahwa pemerintah Indonesia memiliki pemikiran serta visi yang sama dengan FIPS terkait bantuan kemanusiaan bagi rakyat Suriah yang saat itu sangat membutuhkan pertolongan kemanusian,” tambah Fadli.

Kemudian, Fadli juga membandingkan tudingan keterkaitannya terhadap organisasi teroris dengan kunjungan Farid Okbah dan diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada 29 Juni 2020.

Diketahui, Farid Okbah telah ditangkap oleh Densus 88 sebagai terduga teroris pada 16 November 2021.

“Sbg informasi, pada 29 Juni 2020 Farid Okbah pernah diterima Presiden Joko Widodo di Istana. Pada tanggal 16 November 2021, Farid Okbah ditangkap oleh Densus 88 sebagai terduga teroris. Apakah dua peristiwa yang berlainan itu bisa dikait-kaitkan?” kata Fadli.

Di akhir cuitannya, Fadli menegaskan tuduhan bahwa dirinya berafiliasi dengan teroris merupakan fitnah yang kotor dan keji.

“Penjelasan ini sy buat untuk menepis fitnah sejumlah orang yg secara insinuatif berusaha memutarbalikan dukungan saya terhadap aksi kemanusiaan seolah adalah bentuk dukungan terhadap terorisme. Itu fitnah yang sangat kotor dan keji sekali,” pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas