PROFIL Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan yang Disorot lantaran Kisruh Minyak Goreng
Inilah profil Muhammad Lutfi, sosok Menteri Perdagangan yang tengah menjadi sorotan terkait kisruh minyak goreng. Langganan masuk kabinet.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Garudea Prabawati
Selesai kuliah, Muhammad Lutfi memulai perjalanan kariernya sebagai seorang pengusaha.
Dikutip dari Kompas.com, Muhammad Lutfi bersama beberapa rekannya yakni Erick Thohir yang kini merupakan Menteri BUMN dan Wishnu Wardhana, berinisiatif mendirikan Mahaka Group.
Mahaka Group adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan, dan media.
Di perusahaan tersebut, Muhammad Lutfi pernah menjabat sebagai Presiden Direktur.
Kesuksesannya dalam mengelola bisnis, membuat Muhammad Lutfi didapuk menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Raya (HIPMI JAYA) periode 1998-2001.
Selepas dari HIPMI Jakarta, Muhammad Lutfi terpilih menjadi Ketua DPP HIPMI selama periode 2001-2004.
Pada 2008, Muhammad Lutfi menerima pengakuan global dari World Economic Forum (WEF).
Ia dinobatkan sebagai salah satu Pemimpin Muda Global (Young Global Leaders/YGL) di antara para pemimpin muda internasional lainnya termasuk Larry Page dan Sergey Brin dari Google.
Baca juga: Mendag Muhammad Lutfi Mengakui Tak Bisa Lawan Mafia Minyak Goreng
Baca juga: Politikus PDIP Kepada Mendag Lutfi: Terima Kasih Pak Menteri Sudah Melengkapi Penderitaan Rakyat
3. Langganan Masuk Kabinet
Di bidang pemerintahan, Muhammad Lutfi bukanlah sosok yang baru. Ia wara-wiri di lingkungan istana termasuk menjadi pembantu presiden.
Ia sudah dua kali menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan satu kali sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Semula, pada 2005, Muhammad Lutfi diangkat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Kepala BKPM.
Saat itu, usia Lutfi masih 36 tahun sehingga menjadikannya sebagai Kepala BKPM termuda di Indonesia.
Lutfi menjabat Kepala BKPM periode 16 Mei 2005-22 Oktober 2009.