PKB 'Sentil' Menteri Jokowi yang Sibuk Persiapkan Diri Maju Capres 2024
Ia pun meminta kepada para menteri tersebut agar fokus pada tugas yang diberikan oleh Presiden.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu perombakan (reshuffle) kabinet kembali menjadi perbincangan di ruang publik.
Ditengah isu tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid 'menyentil' sejumlah menteri yang memanfaatkan posisinya untuk melakukan kampanye-kampanye politik menuju Pilpres 2024.
Ia pun meminta kepada para menteri tersebut agar fokus pada tugas yang diberikan oleh Presiden.
Bukan justru fokus kampanye politik menjadi capres.
”Agar para menteri fokus, jangan gunakan posisi menteri untuk kampanye politik dalam konteks untuk menjadi capres-capres, itu kan ada. Itu bagian dari koreksi untuk meningkatkan kinerjanya. Bahwa setiap orang punya hak untuk menjadi presiden, tapi ketika dia dalam posisi menteri, pembantu Presiden maka fokuslah pada tugas itu. Mudahan-mudahan Pak Presiden juga itu tahu itu,” kata pria yang akrab disapa Gus Jazil kepada wartawan, Kamis (24/3/2022).
Baca juga: Muncul Isu Reshuffle Kabinet, Jokowi Dipastikan Belum akan Lakukan Reshuffle Kabinet
Gus Jazil menambahkan Presiden memiliki ukuran untuk melihat apakah betul para menterinya bisa fokus bekerja pada bidangnya atau ada agenda terselubung (hidden agenda) yang kemudian membuat kinerja sejumlah menteri berkurang atau kurang fokus.
”Itu bisa dilihat, para pengamat bisa melihat, rakyat pun bisa melihat,” katanya.
Secara khusus, Gus Jazil meminta para menteri yang berasal dari PKB untuk bisa meningkatkan kinerjanya sehingga tetap mendapatkan kepercayaan dari Presiden dan bisa memberikan yang terbaik untuk melayani rakyat.
”Jika ada pekerjaan-pekerjaan yang lambat, tolong segera dipercepat. Kalau ada pekerjaan-pekerjaan yang diharapkan oleh rakyat belum selesai, tolong segera diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” urainya.
Menurut Gus Jazil, jika semua menteri sudah on the track maka tidak perlu lagi ada reshuffle.
”Bagi PKB yang terpenting bahwa Presiden Jokowi dan pemerintahan yang ada bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Kalau PKB mau ditambah monggo, itu haknya Presiden. Kalau dikurangi kita ya jangan,” paparnya.
Gus Jazil mengatakan jikapun akan ada reshuffle, dirinya memprediksi tidak akan dilakukan dalam waktu dekat sebelum Bulan Ramadan.
”Pak Jokowi sudah 5 kali melakukan reshuffle. Seandainya Pak Presiden mau melakukan reshuffle mungkin ini yang terakhir. Kelihatannya masyarakat yang menunggu-nunggu adanya reshuffle ini tentunya harus bersabar. Dugaan saya mungkin ya habis Puasa, habis Lebaran kalau ada,” jelasnya.