PKS Keberatan Vaksin Booster Dijadikan Syarat Mudik, Singgung Soal Target Habiskan Stok Vaksin
Komisi V DPR RI Fraksi PKS Suryadi Jaya Purnama keberatan dengan kebijakan pemerintah yang mempersyaratkan vaksin booster untuk mudik dan tarawih
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
"Misalnya ini (digelarnya vaksinasi booster) jangan-jangan untuk menghabiskan stok vaksin, begitu ya."
"Belum lagi secara teknis prestasi pemerintah dalam vaksin periode kedua misal sudah hampir 1 tahun itu baru 75 persen."
Baca juga: Moeldoko Ajak Tokoh Agama Sosialisasikan Protokol Kesehatan Covid-19 Jelang Puasa dan Lebaran
"Bagaimana dengan boosters yang hari ini kita mendapatkan data baru tercapai 9,5 persen."
"Jadi tidak mungkin mengejar dalam 1 bulan kedepan 100 persen," lanjut Suryadi.
Sehingga, pihaknya menganggap kebijakan ini mengada-ngada.
"PBB juga tidak mengharuskan pakai booster ini sebagai prasyarat perjalanan maupun ibadah di bulan Ramadan," kata Suryadi.
Untuk diketahui sebelumnya pemerintah telah menetapkan vaksin booster atau vaksin ketiga sebagai syarat mudik lebaran.
Hal tersebut diungkap oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/3/2022).
Kebijakan tersebut dipilih dengan mempertimbangkan situasi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, belakangan ini.
"Situasi pandemi yang membaik juga membawa optimisme menjelang datangnya bulan suci Ramadan."
"Tahun ini, umat muslim dapat kembali ibadah salat tarawih berjamaah di masjid," kata Jokowi.
Kendati demikian, pemerintah tetap meminta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan selama mengikuti kegiatan peribadatan.
Baca juga: Cegah Omicron Siluman, Binda Kalteng Genjot Vaksinasi Covid-19 Jelang Ramadan
Pemerintah juga memberikan syarat wajib bagi pelaku mudik lebaran harus sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali suntikkan booster.
"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster."