U20 Sherpa Meeting, Jakarta Fokus pada Isu 6 Perkotaan Pascapandemi
U20 Sherpa Meeting bertujuan untuk membawa pengalaman yang dimiliki oleh sebuah kota/wilayah agar menjadi prioritas untuk dibahas di level global.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Jakarta telah menggelar Urban 20 (U20) Sherpa Meeting, sebagai rangkaian acara menjelang U20 Mayors Summit 2022, selama dua hari pada Rabu, 23 Maret 2022 sampai dengan Kamis, 24 Maret 2022.
Diselenggarakan secara hibrid di Pullman Hotel, Jakarta Pusat, pertemuan ini menghadirkan seluruh Sherpa (perwakilan/delegasi) dari kepala pemerintahan kota anggota U20. Selain itu, turut diundang pula perwakilan kota pengamat dan mitra.
Seluruh perwakilan yang disebutkan ini, membahas U20 Communique atau Pesan Bersama dari U20, sebagai salah satu engagement group G20. Pesan Bersama ini akan dibawa pada U20 Mayors Summit yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang, sebelum diserahkan secara resmi kepada Presidensi G20 Indonesia.
Pertemuan ini dibuka dengan menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional selaku G20 Co-Sherpa; Heriyandi Ron, Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri; Emilia Saiz, Sekretaris Jenderal UCLG; dan Mark Watts, Direktur Eksekutif C40.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil, selaku U20 Co-Chair, juga turut membuka pertemuan ini. Gubernur Anies mengingatkan kepada seluruh delegasi bahwa agenda yang dibahas pada forum U20 bukanlah sesuatu yang eksklusif.
“Diskusi boleh terjadi di ruangan ini, tetapi hasil diskusi dan pesan harus tersampaikan kepada publik dan gaungnya mampu mengundang masyarakat untuk berbincang bersama," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa perhelatan U20 Sherpa Meeting, U20 Mayors Summit 2022, dan Presidensi G20 diselenggarakan di tengah krisis perdamaian dunia.
Saat menutup sambutannya, Gubernur Anies pun meminta kepada seluruh delegasi yang hadir di ruangan serta bergabung secara daring untuk mengheningkan cipta sesaat (moment of silent) sebagai bentuk dorongan atas perdamaian dunia.
“Kita semua menginginkan adanya perdamaian dunia. Krisis yang sedang terjadi ini turut menjadi bahasan bagaimana pentingnya komunikasi dan kolaborasi antar pemerintah di level global, bagaimana kita bangkit dalam hal ekonomi maupun sosial. Ada unsur keadilan di situ,” ujar Gubernur Anies.
Gubernur Anies juga menuturkan, pertemuan ini bukan sekadar menceritakan keberhasilan atau pun program-program yang dilakukan oleh pemerintah kota. Tetapi, lebih dari itu, bagaimana pengalaman yang dimiliki oleh sebuah kota/wilayah dapat menjadi prioritas untuk dibahas di level global.
“Apalagi kita selama dua tahun ini mengalami pandemi. Ada begitu banyak pengalaman yang bisa menjadi bahan di level global. Kami bersyukur, ini kesempatan bagi Jakarta dan Jawa Barat untuk mewakili Indonesia menyampaikan hal-hal yang bisa menjadi prioritas global,” imbuhnya.
Sri Haryati, Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta selaku U20 Sherpa Jakarta, menjelaskan, para Sherpa fokus membahas enam isu prioritas atau tantangan perkotaan pascapandemi yang menjadi agenda utama U20 2022 Cycle yang selanjutnya akan diajukan dalam bentuk U20 Communique.
“Keenam isu prioritas tersebut, yaitu kebangkitan sosial dan ekonomi untuk semua, kebutuhan akan perumahan dengan harga terjangkau yang menunjang produktivitas, transisi energi terbarukan, akses mobilitas berkelanjutan untuk semua orang, kesehatan mental dan ketangguhan atas pandemi, dan masa depan dunia kerja,” ujarnya.
Secara singkat, U20 Sherpa Meeting ini terdiri dari empat sesi di mana tiga sesi di antaranya merupakan sesi tertutup.
Pada sesi kedua, peta jalan G20 tahun ini turut dipaparkan serta bertujuan untuk mendengarkan masukan dari perwakilan G20 Engagement Group lainnya, di antaranya Business 20, Civil 20, Labor 20, Science 20, Supreme Audit Institution 20, Think 20, dan Youth 20, atas agenda pembahasan U20.
Sementara itu, dua sesi yang dilangsungkan pada hari kedua bersifat tertutup. Sesi pertemuan ini membahas tentang rekomendasi kebijakan atas isu prioritas dan pesan kunci yang harus dibawa dalam U20 Mayors Summit. Hasil dari seluruh rangkaian diskusi, termasuk draft Communique dilaporkan kepada U20 Co-chair. (*)