Pesan Jokowi bagi Warga Mudik dan Libur Lebaran: Terapkan Protokol Kesehatan, Terutama Pakai Masker
Jokowi mempersilakan masyarakat untuk mudik dan berlibur ke sejumlah destinasi wisata di tanah air pada libur Lebaran tahun ini.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan masyarakat untuk berlibur ke sejumlah destinasi wisata di Tanah Air pada libur lebaran tahun ini.
Jokowi juga mengizinkan warga mudik ke kampung halaman.
"Tidak masalah," kata Jokowi saat mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (30/3).
Kendati demikian, Jokowi mengingatkan pada warga yang mudik dan liburan harus menerapkan protokol kesehatan. Terutama memakai masker.
"Kedua, sudah harus vaksin lengkap, ditambah vaksin penguat karena ini untuk melindungi kita semua, untuk menjaga kita semuanya," ujar Jokowi.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru SMRC: Kepuasan Terhadap Jokowi Turun, Dipicu Sembako hingga Pandemi
Baca juga: Blusukan ke Pasar Cek Harga Sembako, Jokowi Belanja Cabai Rp 40 Ribu dan Ikan Teri Jengki
Jokowi mengatakan berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, diprediksi akan ada 79 juta pemudik pada Hari Raya Idul Fitri 2022 nanti.
"Dari data terakhir yang kita terima, yang ingin mudik kurang lebih 79 juta," katanya.
Jokowi menyebut jumlah itu bukan angka yang sedikit.
Untuk itu ia meminta seluruh jajarannya untuk mengawal pelaksanaan mudik dengan baik.
"Ini bukan jumlah yang sedikit. Angka ini jangan dibandingkan dengan acara-acara lain, misalnya MotoGP yang cuma 60 ribu. Tidak bisa 60 ribu dibandingkan dengan 79 juta sehingga penanganan harus hati-hati. Vaksin lengkap harus sudah dikerjakan, kemudian booster juga terus dikejar," tegas Jokowi.
Baca juga: Polemik Anggaran Baju Dinas DPRD DKI Capai Rp 1,7 Miliar, Wagub hingga Anggota Dewan Bersuara
Baca juga: Mohamad Taufik Bantah Hengkang dari Gerindra ke Nasdem, Tegaskan Masih Jadi Pimpinan DPRD DKI
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan jumlah pemudik lebaran tahun ini akan meningkat hingga 55 juta orang apabila kebijakan aturan tes antigen atau PCR dihapuskan.
Sementara jika syaratnya hanya cukup dengan dua dosis vaksin, maka diperkirakan akan ada 79 juta warga yang melakukan perjalanan mudik pada momen hari raya Idul Fitri 2022.
Data itu berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan.
"Kalau ada kemudahan lain, misal ada mudik bersama, peluangnya mendekati 100 juta pemudik. Maka dari itu jika kita betul-betul menyiapkan ibadah ramadan dengan baik, otomatis kelambatan ekonomi kemarin akan bisa ditebus pada masa lebaran ini,” kata Muhadjir dalam acara Silaturahmi Virtual dan Sosialisasi Kebijakan Pelaksanaan Ibadah Bulan Suci Ramadhan 2022 bersama para tokoh agama di Kantor Kemenko PMK, Senin (28/3).
Baca juga: Jelang Idulfitri, Minyak Goreng Curah dan Daging Sapi Diprediksi Alami Kenaikan Harga Paling Tinggi
Baca juga: Syaikhu Sebut PKS Akan Ajukan Judicial Review Presidential Threshold ke Mahkamah Konstitusi
Menurut anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI-P Rahmad Handoyo, kebijakan pemerintah yang mengizinkan mudik lebaran 2022 perlu disambut positif.
Namun, kebijakan tersebut hendaknya tidak membuat masyarakat merayakannya secara berlebihan. Hal ini karena, Rahmad mengingkatkan, bahwa pandemi Covid-19 masih ada.
"Kebijakan ini jangan disambut secara berlebihan, masyarakat jangan bereuforia. Apalagi kalau menganggap pandemi sudah berakhir, itu salah besar,” kata Rahmad dalam keterangannya, Jumat (25/3).
Rahmad mengingatkan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari kata selesai.Oleh karena itu, dia meminta masyarakat harus selalu mengedepankan asas kehati-hatian, termasuk saat mudik Lebaran.
"Lembaga kesehatan dunia ini masih terus mewanti-wanti bahwa pandemi mash jauh dari selesai. Karena itu, asas kehati-hatian harus selalu dikedepankan,” ujarnya.(tribun network/fik/dod)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.