Catatan MUI Terkait Vaksinasi Covid-19 Selama Puasa dan Mudik
KH Asrorun Niam Sholeh mengatakan orang yang sedang berpuasa tidak masalah jika akan disuntikkan vaksin ke tubuhnya.
Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh mengatakan orang yang sedang berpuasa tidak masalah jika akan disuntikkan vaksin ke tubuhnya.
"Puasa tidak menjadi penghalang untuk seseorang melakukan vaksinasi," kata dia dalam sebuah acara dialog, Sabtu (2/4/2022).
Begitupun terkait pelaksanaan tes swab baik itu PCR maupun antigen.
Niam menjelaskan hal tersebut juga tidak membatalkan puasa.
Dia menjelaskan meskipun alat tersebut dimasukkan ke hidung atau langit-langit lidah, karena tidak sampai masuk ke dalam perut maka itu tidak membatalkan.
"Kemudian menyangkut testing dan tracing termasuk test swab misalnya yang memasukan sesuatu ke hidung, langit-langit lidah itu tidak membatalkan puasa, karena yang membatalkan itu memasukkan sesuatu ke tenggorokan sampai ke perut. Karenanya itu MUI menetapkan panduan bahwasannya test swab itu tidak membatalkan puasa," jelasnya.
Baca juga: Polda Metro Tetap Gencarkan Vaksinasi Covid-19 di Bulan Ramadan
Pada kesempatan tersebut, Niam meminta pemerintah menyediakan vaksin booster halal untuk masyarakat.
Apalagi vaksin booster merupakan syarat mudik.
"Pemerintah harus konsen untuk menyediakan vaksin halal. Ini menjadi konsen kita bersama, termasuk booster, ini catatan pinggir yang kami berikan," jelas Niam.
Sebagaimana diketahui pemerintah telah menetapkan syarat masyarakat yang akan melakukan mudik lebaran.
Untuk yang sudah menerima vaksin booster maka tidak wajib menyertakan hasil tes PCR maupun antigen.
Kemudian untuk yang baru mendapat dosis primer kedua, diwajibkan melampirkan hasil tes antigen, dan untuk yang baru mendapat dosis primer pertama, maka diwajibkan melampirkan hasil tes PCR sebagai syarat boleh melakukan mudik lebaran.
Saat ini sudah ada dua jenis vaksin yang telah mendapatkan fatwa halal dari MUI dan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat oleh BPOM yakni Sinovac dan Zyfivax.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.