Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ganjar Pranowo Tempel Ketat Prabowo Subianto
Lembaga Indikator Politik Indonesia menyampaikan hasil rilis terbaru mengenai dinamika elektoral menjelang Pemilihan Presiden 2024.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Indikator Politik Indonesia menyampaikan hasil rilis terbaru mengenai dinamika elektoral menjelang Pemilihan Presiden 2024.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyebut, tidak ada calon presiden yang memiliki elektabilitas dominan dalam simulasi 33 nama semi terbuka.
Posisi teratas ditempati Prabowo Subianto (21,9 persen), ditempel ketat oleh Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan persentase 19,8 persen.
Sementara itu, Anies Baswedan menempati posisi ketiga (16,4 persen).
Baca juga: Ganjar Pranowo Siapkan Strategi Lindungi Kesehatan Pemudik yang Masuk ke Jateng
"Kalau menurut publik, berdasarkan simulasi 33 nama ini memang tidak ada calon yang dominan, bahkan Pak Prabowo keunggulannya itu tidak signifikan dibanding Ganjar Pranowo," kata Burhanuddin dalam rilis Survei Nasional bertajuk 'Trust terhadap Institusi Politik, Isu-isu Mutakhir, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu Serentak 2024', secara daring, Minggu (3/4/2022).
Dalam simulasi 19 nama, Burhanuddin mengungkapkan elektabilitas Ganjar semakin berbeda tipis dengan Prabowo.
Baca juga: Pengamat: Kemampuan Diplomasi Prabowo Terhadap Para Petinggi Dunia Jadi Nilai Plus di Pilpres 2024
Prabowo Subianto tetap di menempati urutas pertama (22,4 persen) disusul Ganjar Pranowo (21,6 persen).
Anies Baswedan pun tetap di posisi ketiga (17,1 persen).
Kemudian, survei tersebut mengerucutkan pada simulasi 7 nama.
Pada simulasi 7 nama itu, elektabilitas Ganjar Pranowo melesat melewati Prabowo Subianto.
Gubernur Jawa Tengah ini meraih persentase 27,6 persen atau sedikit unggul dibandingkan Prabowo yang 27,4 persen.
Baca juga: Aksi Nyata Gerindra Dinilai Berbuah pada Peningkatan Elektabilitas Prabowo
Burhanuddin menyebut, alasan para pemilih kadidat capres yang lain langsung memilih Ganjar ketimbang Prabowo.
"Kalau kita lihat 7 nama, Ganjar dan Prabowo itu imbang. Bahkan beda 0,2 persen sedikit di atas Pak Prabowo. Artinya, ada beberapa nama kalau kita take out itu lari ke Ganjar dan nama yang lain. Termasuk Erick juga naik dari 1,3 persen ketika 7 nama menjadi 2,4. Anies juga naik dari 17 jadi 22 persen. Puan juga naik," ujarnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada 11-21 Februari 2022 secara tatap muka terhadap 1.200 responden dengan jumlah proporsional di setiap provinsi.
Sampel diambil berdasarkan jumlah masyarakat yang punya hak pilih di setiap provinsi.
Penarikan survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.