Fenomena Ngabuburit Saat Pandemi Apakah Aman? Berikut Tanggapan Ahli Epidemiologi
Ngabuburit relatif lebih aman saat berada di tempat yang luas atau outdoor.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Erik S
![Fenomena Ngabuburit Saat Pandemi Apakah Aman? Berikut Tanggapan Ahli Epidemiologi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ngabuburut-keliling-bandung-naik-kereta-wisata_20210503_144933.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama bulan Ramadan, masyarakat kerap melakukan ngabuburit menjelang berbuka. Ngabuburit merupakan kegiatan menunggu azan magrib.
Namun perlu diingat jika Ramadan saat ini situasi masih alami pandemi Covid-19. Terkait fenomena ngabuburit Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman pun memberikan tanggapan.
Saat ini memang ada beberapa pelonggaran, pada tahap level PPKM. Bahkan leveling PPKM level tiga saat ini lebih berbeda dari sebelumnya. Lebih banyak pelonggaran.
Sehingga banyak aktivitas yang tadinya belum diperbolehkan kini bisa diselenggarakan. Salah satunya adalah aktivitas ngabuburit.
Baca juga: 4 Ide Ngabuburit Anti Bosan di Rumah
"Bicara potensi penyebaran Covid-19 saat ngabuburit, sebetulnya kan ngabuburit itu orang gak makan minum tapi banyak jalan. Yang tidak boleh itu berkerumun. Harus dipastikan tidak ada kerumunan," ungkapnya pada Tribunnews, Senin (4/4/2022).
Menurutnya melakukan ngabuburit tidak mengapa, asal tidak ada kerumunan yang terlokalisir. Atau ada aktivitas masyarakat yang pasif di satu tempat.
Selain itu ngabuburit relatif lebih aman saat berada di tempat yang luas atau outdoor. Harus dibiasakan dan dipastikan semua orang memakai masker.
Menurut Dicky yang menjadi potensi penyebaran virus bisa juga saat membeli takjil atau makanan. Karenanya melaksanakan prokes bisa mencegah penularan. Minimal memakai masker tadi.
Baca juga: Begini Suasana Ngabuburit di Situ Cikaret Cibinong Bogor
"Yang harus dipastikan orang jual, dan membeli menggunakan masker. Penjual lebih berisiko menularkan ketika ia tidak menerapkan prokes dan tidak disiplin karena statis di tempat yang sama," papar Dicky lagi.
Berbeda dengan pembeli yang datang selalu datang dan pergi. Untuk amannya, harus sudah divaksin Covid-19 setidaknya dua dosis dan menjalankan prokes.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.