Kepiawaian Erick Thohir Sehatkan BUMN Menjadi Modal Menuju Pilpres 2024
Salah satu kerja profesional Menteri Erick yang diakui adalah restrukturisasi dan revitalisasi perusahaan BUMN.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama-nama populer untuk calon presiden (capres) masih didominasi tokoh-tokoh lama. Dari survei yang dibuat Indikator Politik Indonesia, tokoh-tokoh yang mendominasi capres 2024 masih Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Namun yang menarik, setiap capres yang dipasangkan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres), popularitasnya akan meningkat lebih dari 5 persen.
Melihat survei Indikator tersebut menunjukkan posisi strategis Menteri Erick sebagai cawapres sangat vital.
Kemampuan Menteri Erick untuk meningkatkan elektabilitas capres dikarenakan moncer kinerjanya memimpin Kementerian BUMN.
Salah satu kerja profesional Menteri Erick yang diakui adalah restrukturisasi dan revitalisasi perusahaan BUMN.
Salah satu yang menjadi sorotan keberhasilan Menteri Erick adalah melakukan penyehatan BUMN energi dan pertambangan.
Menurut Fahmy Radhi, pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM), sampai saat ini kinerja Menteri Erick dalam melakukan penyehatan BUMN sektor energi dan pertambangan patut diacungi jempol.
Baca juga: Erick Thohir Disebut Sosok Bertangan Dingin Bisa Ikut Pilpres 2024
Ini dikarenakan penyehatan perusahaan BUMN sektor energi dan pertambangan yang dilakukan Menteri Erick selalu on the right track.
"Memang restrukturisasi perusahaan BUMN energi dan pertambangan membutuhkan proses. Minimal 5 sampai 10 tahun. Namun apa yang dilakukan Menteri Erick sudah sesuai dengan jalurnya," kata Fahmy kepada wartawan dikutip, Selasa (5/4/2022).
Banyak sekali gebrakan dan pembenahan yang dilakukan Menteri Erick di BUMN pertambangan dan energi. Salah satu gebrakan yang diapresiasi Fahmy, membuat holding BUMN energi dan pertambangan.
Tak hanya sekadar membuat holding. Menteri Erick dalam waktu dekat juga akan membawa BUMN pertambangan serta energi untuk menjadi perusahaan publik untuk mendapatkan dana murah melalui IPO (Initial Public Offering).
Saat ini yang tengah digadang-gadang Menteri Erick untuk IPO adalah Pertamina Geothermal Energy dan Pertamina Hulu Indonesia.
Mencari dana murah melalui IPO menurut Fahmy merupakan suatu keniscayaan yang harus dilakukan perusahaan BUMN khususnya di sektor energi agar dapat terus tumbuh dan berkembang.
Menurut Fahmy, saat ini perusahaan BUMN dituntut untuk gesit serta lincah dalam penggembangan usahanya. Agar penyehatan BUMN tak tergantung lagi dari dana Pemerintah.