Anwar Abbas: Pancasila Jangan Cuma Di Bibir
Anwar Abbas berpendapat berbagai persoalan bangsa saat ini bisa diselesaikan dengan kembali kepada Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MUI Anwar Abbas berpendapat berbagai persoalan bangsa saat ini bisa diselesaikan dengan kembali kepada Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Namun demikian, kata Anwar, akhir-akhir ini Pancasila kerap digunakan untuk memukul lawan dengan mengatakan lawannya sebagai tidak Pancasilais.
Menurutnya, mereka yang menggunakan Pancasila untuk memukul lawan tersebut justru tidak Pancasilais.
Karena menurutnya, setelah ia telisik lebih jauh mereka yang melakukan tersebut justru tidak mereka yang tidak mengamalkan sila pertama.
Padahal seharusnya menurut Anwar, sila pertama harus mendarah daging dan menjadi penentu dalam menentukan gerak dan ritme kehidupan.
Baca juga: Anwar Abbas Paparkan 5 Hal yang Merusak Citra Partai Politik
Hal tersebut diungkapkannya dalam Gelora Talks bertajuk Ramadan Tahun Ke-3 Dalam Suasana Krisis Berlarut, Apa Makna dan Pesan Islam yang disiarkan di kanal Youtube geloraTV pada Rabu (6/4/2022).
"Negeri ini tidak dalam keadaan aman-aman saja. Oleh karena itu bagi saya timbul pertanyaan, apa yang harus kita lakukan. Kalau bagi saya, maaf saja, kembalilah kepada Pancasila dan hukum dasar yang ada di negeri ini secara murni dan konsekuen. Jadi jangan Pancasila itu hanya di bibir," kata Anwar.
Selain itu menurut Anwar, bulan suci Ramadan mengamanatkan supaya manusia bisa mengendalikan diri.
Baca juga: Anwar Abbas Ingin KH Miftachul Akhyar Tetap Jadi Ketum MUI
Karena menurut nabi, kata Anwar, perang yang lebih besar setelah Perang Badar adalah perang melawan hawa nafsu.
Karena itu, ia mengajak berkaca untuk bersama-sama mengendalikan diri.
"Dan acuan kita dalam mengendalikan diri kita adalah nilai-nilai dan semangat serta jiwa yang ada di dalam Pancasila serta hukum dasar yang ada di negeri ini yaitu UUD 1945," kata Anwar.