Kode Ridwan Kamil di UGM: Siap Dipasangkan dengan Siapa Saja dan Singgung Jika Tidak Dicoblos
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan siap berpasangan dengan siapa pun pada Pilpres 2024.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan siap berpasangan dengan siapa pun pada Pilpres 2024.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu muncul di antara figur potensial yang kabarnya bakal maju di Pilpres 2024.
Bahkan, beberapa survei menempatkannya di deretan elektabilitas teratas bersanding dengan sejumlah nama di antaranya Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, serta sejumlah nama lainnya.
Bukan hanya kandidat bakal capres, namun juga mulai ada yang mempasang-pasangkan, siapa yang bakal cocok untuk diduetkan sebagai bakal capres dan bakal cawapres.
Baca juga: Herry Wirawan Divonis Mati, Ridwan Kamil: Semoga Ini Memenuhi Rasa Keadilan Masyarakat
"Dalam politik itu ya, dijodohkan dengan siapa saja harus siap. Karena pengalaman, jarang ada penganten politik itu bisa memilih sendiri jodohnya, jadi nikah dulu baru mencintai," ujar Kang Emil setelah menjadi pembicara Tarawih Berjamaah di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta, Selasa (5/4/2022).
"Orang kaya (seperti-red) saya harus berani mencintai setelah menikahi," jelasnya.
Sementara dalam kesempatan tersebut, Kang Emil turut berpesan khususnya kepada generasi muda, agar misi Indonesia menjadi negara maju terwujud pada 2045.
"Pemilik masa depan adalah mereka, yang salah satunya adalah kumpulan dari mahasiswa-mahasiswa UGM, selalu narasinya masa depan 2045," kata Kang Emil.
"Sebab kalau tidak disiapkan dari sekarang, tidak akan sampai mimpi itu. Plus salah satu penyakit di Indonesia itu kan mudah bertengkar ya, dari level media sosial, di lapangan, narasi elit dan lain sebagainya. Mudah-mudah di bulan berkah, bulan amal, hal tersebut dapat dikurangi, dihilangkan benih-benih sumber perpecahan," tambahnya.
Baca juga: Aliansi Mahasiswa Ancam Demo Besar-besaran Tolak Penundaan Pemilu, Ini Kata Stafsus Mensesneg
Terkait wacana jabatan presiden tiga periode yang terus bergulir, Ridwan Kamil menyarankan kepada pihak yang tidak setuju maupun setuju untuk sama-sama menyuarakan hal tersebut.
"Dalam demokrasi, perbedaan pendapat pasti ada, yang penting penyampaian perbedaan pendapat jangan tidak sesuai dengan peraturan perundang undangan," ujar Kang Emil.
"Yang setuju narasikan dengan baik karena itu haknya. Yang tidak setuju ekspresikan dengan cara yang baik. Nanti ujungnya kan ada di keputusan politik di parlemen," tandasnya.
Diundang via Twitter
Ridwan Kamil ternyata baru tahu diundang jadi penceramah di UGM lewat melalui undangan yang diunggah di media sosial twitter.