Staf HRD Bank Swasta Rampok Bank Daerah di Fatmawati, Polisi: Padahal Gajinya Rp 60 Juta per Bulan
Kapolres Budhi mengatakan, pelaku percobaan perampokan berinisial BS (43) merupakan seorang HRD bank swasta yang memiliki penghasilan Rp60 juta per bu
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Motif aksi percobaan perampokan bank BJB di Jalan RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel) yang sempat digagalkan satpam diungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
Kapolres Budhi mengatakan, pelaku percobaan perampokan berinisial BS (43) merupakan seorang HRD bank swasta yang memiliki penghasilan Rp60 juta per bulan.
“Latar belakangnya pegawai di salah satu bank swasta, posisinya cukup bagus sebenarnya, HRD, dan kalau dilihat dari penghasilan atau gajinya sudah cukup besar, Rp 60 juta per bulan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan.
Namun, sewaktu ketika pelaku terlilit utang dan harus segera melunasinya, namun ia bingung untuk membayarnya.
Terlilit Utang
Menurut Budhi, BS melakukan aksinya karena terus dikejar penagih utang.
Pelaku harus membayarkan utangnya tersebut sebelum jatuh tempo pada lusa Jumat (8/4/2022) mendatang.
"Motifnya karena ekonomi. Pelaku terlilit utang di mana di hari Jumat 8 April itu sudah jatuh tempo hutangnya," kata Budhi.
"Dan yang bersangkutan harus membayar hutangnya dan terus dikejar oleh yang meminjamkan hutangnya, sehingga dia timbul pikiran nekat untuk melakukan kejahatan," katanya.
Pelaku diketahui memiliki utang sebesar Rp1,5 miliar.
"Tersangka hutangnya Rp1,5 miliar. Hutang pokoknya Rp1 miliar, bunganya Rp500 juta," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit.
Baca juga: Wajah Sekuriti Bank BJB Fatmawati Cilandak Ditembak Perampok: Begini Tampang Pelaku
Ridwan menuturkan, pelaku bukan meminjam uang ke rentenir, melainkan dari orang yang pernah dikenalnya inisial D.
"Dia pinjamnya itu tiga bulan ke belakang. Harus dikembalikan dalam waktu tiga bulan," ujarnya.
Dari pengakuan pelaku, tuturnya, tujuan BS meminjam uang ke D adalah untuk bisnisnya.
Kendati demikian, Ridwan mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami hal tersebut.
"Untuk bisnis. Tapi masih kita dalami juga," ungkap Ridwan.
Petakan lokasi
Budhi menuturkan pelaku melakukan pemetaan lokasi perampokan sebelum melakukan aksinya pada pagi hari.
"Di mana di daerah tersebut (sekitar Bank BJB) memang ada beberapa bank selain bank pembangunan daerah ini. Ada beberapa bank lain," ujar dia.
Pada akhirnya, pelaku memilih Bank BJB sebagai lokasi perampokan karena melihat bank itu sepi.
"Sehingga bisa tersangka ini menganggap leluasa untuk melakukan aksinya," kata Budhi.
Pada saat melakukan perampokan, tersangka beraksi seorang diri dengan peralatan yang dibawanya.
Adapun peralatan itu antara lain berupa airsoft gun, pisau lipat, petasan asap, tali tis, hingga alat kejut.
"Memang tersangka sudah mempersiapkan diri mana kala nanti terjadi sesuatu. Ini sudah kita coba tanyakan tali tis ini disiapkan untuk apa? untuk mengikat sandra," ujar Budhi.
"Kemudian ada semacam bom asap atau petasan asap dan alat itu untuk apa? untuk melarikan diri. Jadi nanti kalau terjepit, dia akan menggunakan itu," lanjutnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal berlapis yakni Pasal 365 Juncto Pasal 53 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata.
"Karena ada padanya juga terdapat senjata tajam yang dipersiapkan untuk mana kala kondisi-kondisi darurat. Pelaku diancam hukuman 10 tahun penjara," ujar Kapolres.
Kronologi
Aksi percobaan perampokan di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BJB, Cilandak, Jakarta Selatan, berhasil digagalkan satpam, Selasa (5/4/2022).
Muklis, seorang satpam di KCP Bank BJB Fatmawati mengatakan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB ketika bank hendak tutup.
Menurutnya, pelaku saat beraksi hanya seorang diri.
Ia datang dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia dan memarkirkannya di halaman.
Pelaku kemudian langsung masuk ke bank, yang mana saat itu rolling door sudah dalam keadaan tertutup setengah.
Petugas juga telah memasang papan bertuliskan "close" di pintu kaca sebelum pelaku datang.
"Pelaku bawa mobil, parkir di depan sini, terus dia nyelonong masuk dan langsung keluarin senjata," ungkap Mukhlis, Selasa (5/4/2022) malam.
Setelah berada di dalam bank, pelaku menodongkan senjata yang menyerupai senjata api kepada staf maupun karyawan yang ada di bank itu.
Baca juga: Lakukan Pemetaan Sebelum Rampok Bank BJB Fatmawati, Pelaku Bawa Pisau Lipat, Petasan dan Alat Kejut
Ia melakukan hal tersebut untuk mengancam orang-orang yang ada di dalam bank untuk tiarap sekaligus menuruti keinginan tersangka.
Namun, seorang petugas sekuriti berinisial F tidak mau tiarap sehingga tersangka marah dan menembakan senjata yang dibawanya.
Tenyata senjata itu bukanlah senjata api, melainkan airsoft gun.
"Sekuriti sini juga kena di pipi kiri, ditembak dari jarak 2 meter. Dia luka lebam. Mungkin karena itu airsoft gun, terus gasnya enggak full, jadi enggak maksimal kali," kata Mukhlis
Video penangkapan pelaku perampokan di Bank BJB juga beredar di media sosial Youtube.
Baca juga: Terlilit Utang Segera Jatuh Tempo, Staf HRD Bank Swasta Nekat Rampok Bank BJB Fatmawati
Dalam video yang diunggah akun Satpam Milenial itu, pelaku tampak diseret keluar bank oleh beberapa orang.
Sejumlah petugas sekuriti dibantu warga memegangi tangan dan kaki pelaku hingga membuatnya tak berkutik.
Sementara itu, pelaku tampak menutupi wajahnya untuk menghindari amukan massa.
Mukhlis mengatakan, pelaku melepaskan lebih dari dua kali tembakan yang satu di antaranya mengenai wajah petugas sekuriti.
"Ada tembakan yang kena kaca akrilik di bagian customer service. Jadi akrilik itu bagian dari prokes kan selama pandemi ini," ujar dia.
Petugas sekuriti yang mengetahui senjata tersebut bukan senjata api memberikan perlawanan dengan langsung menangkap pelaku.
Dibantu office boy dan teller akhirnya sekuriti berhasil menangkap pelaku.
"Dibantu sama office boy dan teller. Banyak warga akhirnya yang juga datang," ujar dia.