Anggota DPD RI Achmad Hudarni Rani Tutup Usia Sore Tadi
Hudarni Rani menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (4/8/2022) hari ini pukul 16.00 WIB di apartemennya di bilangan Jakarta
Editor: Eko Sutriyanto
Sebagai gubernur, Hudarni Rani berusaha mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang tidak hanya berfokus pada sektor timah, tetapi juga hasil alam lain dan juga dalam bidang pariwisata, terutama panorama pantai.
Di sisi lain Hudarni Rani dikenal sebagai pelopor istilah lokal "Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong,".
Semboyan yang bermakna masyarakat Tionghoa dan Melayu sama saja itu dia populerkan saat menjadi gubernur.
Istilah lokal kemudian tumbuh dan berkembang sehingga tidak ada pengotak-ngotakan antara etnis Tionghoa dan Melayu.
Frasa itu menjadi gambaran tegaknya Pancasila dan kebersamaan di daerah tersebut.
Baca juga: 72 Warga Terdampak Fenomena Angin Kencang di Bangka Selatan
Apalagi ketika momentum Hari Raya Idul Fitri atau Hari Raya Imlek tiba kerafian lokal itu sangat terasa di masyarakat Bangka Belitung.
Warga Tionghoa dan Melayu saling bersilaturahmi, menyatu dalam kebersamaan baik saat lebaran (Idul Fitri) dan atau kongian (Imlek).
Semboyan itu yang hingga kini merajut keberagaman, mencipta kebersamaan, menjalin kegotongroyongan dalam membingkai kehidupan saling menghormati, menghargai dalam kasing sayang.
Oleh karena itu tak heran saat meletus konflik SARA khususnya Tionghoa, di ibukota Jakarta di masa awal reformasi 1998 lalu, Bangka Belitung disebut sebagai “surga” tempat berteduh bagi para korban konflik.
Hudarni diketahui memiliki visi mewujudkan negeri "Serumpun Sebalai" yang sejahtera dengan meningkatkan kualitas masyarakat serta memberdayakan semua potensi daerah secara arif dan berwawasan lingkungan dalam NKRI. (Bangkapos.com/Vigestha Repit)
Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Hudarni Rani Tutup Usia, Dikenal Sebagai Tokoh Babel yang Kerap Bicara 'Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong'