Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Sebut Perlu Ada Koneksi Verifikasi Konten Hoaks Antarlembaga
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Fritz Edward Siregar menyebut perlu adanya koneksi atau link antarlembaga terkait konten hoaks.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Fritz Edward Siregar menyebut perlu adanya koneksi atau link antarlembaga dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menindak konten bermuatan hoaks atau berita bohong.
Menurutnya keberadaan koneksi ini bisa meredam kegaduhan informasi akibat konten hoaks. Sekaligus mencegah terjadinya dampak parah di tengah
"Kalau tidak segera tertangani dengan cepat, maka damage dari konten hoaks di masyarakat itu makin parah. Sehingga perlu adanya link antara Bawaslu dan Kominfo untuk mengklarifikasi," kata Fritz dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022).
Fritz mengatakan klarifikasi terkait konten hoaks kepemiluan khususnya soal pengawasan bisa disampaikan oleh Bawaslu karena lebih menguasai.
Sehingga ia menegaskan, link antara Bawaslu dan Kominfo bisa dibina dari bagian hulu dalam mengklasifikasi, apakah konten tersebut memenuhi unsur atau tidak.
Baca juga: Ketua Bawaslu RI Harap Pemilu 2024 Diisi Jajaran Pengawas yang Mumpuni
"Saya berharap, kerja sama antarlembaga dapat memberikan efek jera terhadap pelaku penyebaran konten hoaks," ungkapnya.