Masinton Tuding Luhut Sosok di Balik Apdesi Dukung Jokowi Tiga Periode: Ingin Jerumuskan Presiden
Siapa yang ingin menjerumuskan presiden? Siapa yang ingin mewacanakan tiga periode dan menggalang tiga periode? Siapa? Luhut. Siapa yang mencari muka?
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menyebut, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan adalah sosok yang menggalang dukungan penambahan masa jabat presiden tiga periode.
Termasuk dukungan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) untuk Jokowi tiga periode yang beberapa waktu ramai diperbincangkan.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi daring bertajuk 'Setop Suarakan Perpanjangan Jabatan Presiden: Lalu?' pada Jumat (8/4/2022).
"Siapa yang ingin menjerumuskan presiden? Siapa yang ingin mewacanakan tiga periode dan menggalang tiga periode? Siapa? Luhut. Siapa yang mencari muka? Siapa yang mewacanakan memobilisasi dukungan kepala desa? Luhut. Siapa yang ingin menjerumuskan presiden yang menggalang ketua umum ketua umum partai? Sudah terang-terang ketua umum partai itu bicara Luhut," kata Masinton.
Masinton menilai, sudah jelas bahwa yang ingin menjerumuskan Jokowi dengan wacana tiga periode adalah Luhut.
Lantas, Masinton menyebut Luhut dengan istilah Brutus, karena ingin menjerumuskan presiden.
"Iyalah lord brutusnya presiden. Terhadap penguasa yang begini ya inilah yang saya sebut tadi berwatak tirani yang merasa paling hebat sendiri," ucap Masinton.
Baca juga: Sebut Nama Bahlil dan Luhut, Masinton Minta Menteri yang Suarakan Tunda Pemilu Direshuffle
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Surtawijaya mengatakan bahwa pihaknya akan mendeklarasikan dukungan Presiden Jokowi 3 periode setelah lebaran Idul Fitri 2022.
Hal itu disampaikan Surtawijaya usai acara Silaturahmi Nasional Apdesi Tahun 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, (29/3/2022).
"Habis lebaran kami deklarasi. teman-teman di bawah kan ini bukan cerita, ini fakta," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa deklarasi dukungan tersebut sebenarnya akan disampaikan hari ini di depan Presiden, hanya saja dilarang. Ia tidak mengungkapkan siapa yang melarangnya tersebut.