Tumbuhkan Rasa Persaudaraan dan Mengasihi, Pesan yang Ditanam dalam Peringatan Jumat Agung 2022
Ketua Tim Gugus Kendali Paroki Gereja Katedral Jakarta, Romo Bernadus Christian Triyudo Prastowo menyampaikan pesan dalam perayaan Jumat Agung
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Gugus Kendali Paroki Gereja Katedral Jakarta, Romo Bernadus Christian Triyudo Prastowo menyampaikan pesan yang diambil dalam perayaan Jumat Agung tahun 2022 ini.
Triyudo yang juga merupakan pastur rekanan Gereja Katedral Jakarta ini menceritakan sejarah terjadinya hari Jumat Agung ini yang akhirnya diperingati sebagai rangkaian Hari Tri Suci Paskah.
"Ibadah Jumat Agung untuk mengenangkan sengsara dan wafat kristus yang dia sendiri wafat untuk persaudaraan, untuk sebuah kemuliaan manusia," kata Triyudo saat ditemui awak media di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (15/4/2022).
Lantas dalam kesempatan tersebut, Triyudo turut menyampaikan pesan yang disampaikan dan ditanamkan dalam peringatan Ibadah Jumat Agung ini.
Kata dia, jika menengok kembali kepada perjuangan Tuhan Yesus maka pesan yang disampaikan yakni upaya untuk saling mengasihi kepada banyak orang.
"Artinya pesan kita sama yaitu semakin mengasihi Allah yang mengorbankan diri, kita semakin peduli bagi banyak orang dan disitu lah bersaksi," kata dia.
Dengan begitu kata dia, dalam peringatan Jumat Agung tahun ini, diharapkan umat kristiani yang merayakan dapat mengedepankan rasa persaudaraan.
Baca juga: Bisa kembali Ibadah Tri Suci Paskah, Jemaat Gereja Katedral Gembira: Jadi Lebih Khusyuk
"Jadi bukan lagi kebencian tetapi persaudaraan yang tumbuh. Itu pesannya," tukasnya.
Diketahui, Gereja Katedral Jakarta kembali menggelar rangkaian ibadah Tri Suci Paskah yang di mana pada hari ini diselenggarakan ibadat Jumat Agung untuk masyarakat umum.
Meski sudah dibuka untuk umum, namun terdapat peraturan yang dibuat oleh panitia yakni dengan tetap melakukan pembatasan jumlah jemaat menjadi hanya 1.105 orang atau sekitar 75 persen dari kapasitas penuh Gereja.
Peringatan ibadat secara offline mendapat respons baik dari para jemaat Gereja yang di antaranya diutarakan oleh Lorensius Lintang (25).
Pria asal Riau itu mengaku senang karena bisa menjalani ibadat Jumat Agung secara langsung datang ke Gereja Katedral setelah 2 tahun hanya menjalani ibadat secara online dari rumah.
"Jadi hari ini pertama kali, setelah hampir lebih dari setahun ibadah online terus jadi sekarang udah offline jadi perasaannya senang dan lebih khusyuk juga," kata Loren saat ditemui awak media di area Gereja Katedral, Jumat (15/4/2022).
Tak hanya itu, peribadatan yang pada hari ini dipimpin oleh keuskupan Katedral Jakarta juga kata dia menambah nilai keibadahan Jumat Agung pada hari ini.
Dengan begitu kata, prosesi Jumat Agung yang dijalaninya secara tatap muka pada hari ini menimbulkan kekhidmatan yang lebih dari segi peribadahan.
"Ini juga langsung dipimpin oleh uskub jadi ya seneng aja sih," kata Loren.
Hal senada juga disampaikan oleh jemaat lainnya yang bernama Ratih (33), dirinya menyatakan, peribadatan Jumat Agung secara langsung ini menimbulkan rasa bangga tersendiri bagi dirinya.
Ratih yang mengaku datang bersama suaminya itu juga menyatakan, peribadahan tahun ini terasa sangat berbeda jika dibandingkan dua tahun lalu yang hanya dapat dilakukan dari rumah.
"Apalagi di hari Tri Hari Suci ini ya, ini buat umat nasrani sangat bangga juga lah karena biasanya kita selalu online cuma dari TV dan apa segala macam," kata Ratih.
Tak hanya itu kata dia, ibadah yang dilakukan secara langsung di Gereja juga menciptakan suasana lebih khusyuk jika dibandingkan hanya secara online.
Baca juga: Gereja Katedral Jakarta Gelar Ibadat Jumat Agung, Suasana Berlangsung Secara Khidmat
"Beda banget ya kalo di rumah online itu enak sih misal kita bisa pake celana pendek, kaos, bisa cuma lebih dapat feel nya aja pada saat di Gereja, lebih khusyuk," tukas Ratih.