Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penelitian Ungkap Asal Muasal Istilah Cebong, Kampret, hingga Kadrun dan Siapa yang Mempopulerkannya

Istilah "cebong" dan "kampret" sudah lumrah terucap pada percakapan di duna maya, khususnya media sosial Twitter.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Penelitian Ungkap Asal Muasal Istilah Cebong, Kampret, hingga Kadrun dan Siapa yang Mempopulerkannya
Ismail Fahmi
Istilah cebong dan kampret mulai populer saat Pemilu 2019. Sejak Juli 2015 hingga 16 April 2022 lalu, lebih dari 14 juta cuitan menggunakan kata cebong, kampret, kadrun, dan buzzeRp. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak Pilpres 2014, banyak istilah untuk menggambarkan "status" politik dalam percakapan media sosial yang populer.

Sebut saja cebong, kampret,buzzer rp, hingga kadrun.

Istilah "cebong" dan "kampret" sudah lumrah terucap pada percakapan di duna maya, khususnya media sosial Twitter.

Cebong merupakan istilah yang diberikan kepada para pendukung Jokowi (Joko Widodo).

Sementara Istilah 'kampret' berasal dari plesetan 'KMP'.

Baca juga: Ade Armando Trending Twitter, Denny Siregar Singgung Kadrun, Guntur Romli Sebut Video Petunjuk

Aslinya, KMP adalah singkatan dari Koalisi Merah Putih (KMP), koalisi partai-partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014.

Isinya ada Gerindra, PAN, PPP, PKS, PBB, dan Partai Golkar.

Berita Rekomendasi

Pada Pilpres 2019, KMP berlanjut dengan komposisi partai yang tidak lagi sebanyak era 2014.

Istilah KMP sudah tidak terlalu sering digunakan, namun istilah pelesetannya, yakni 'kampret' tetap sering digunakan.

Istilah itu sering sekali muncul di perdebatan media sosial, baik Twitter, Facebook, maupun lewat amatan politik yang muncul di berita-berita.

Penelitian Drone Emprit mencatat selama tujuh tahun terakhir, terhitung sejak 1 Juli 2015 sampai sekarang terkumpul 14 juta lebih percakapan dengan sebutan tersebut di Twitter.

Dalam data yang dikeluarkan Ismail Fahmi ini diketahui panggilan cebong dan kampret tertinggi terjadi pada April 2019, tepatnya saat Pemilihan Presiden.

Pada periode tersebut, publik menggunakan kata cebong pada lebih dari 400 ribu cuitan, dan kampret mencapai 300 ribu cuitan di Twitter.

Tren penggunaan istilah kedua kata ini menurun tajam setelah pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres), menjadi kurang dari 100 ribu cuitan.

Data Drone Emprit
Data Drone Emprit ()

Menurut penelitian yang dibuat Ismail Fahmi melalui Drone Emprit diketahui ada lima top influencer yang paling populer dalam penyebutan cebong.

Mereka adalah @RestyCayah, @TanYoana, @RajaPurwa, @anonLokal dan @ekowBoy.

Sementara dalam data yang dirilis Fahmi, setidaknya tercatat top 5 influencer akun yang sering menyebut kampret.

Mereka adalah @ch_chotimah, @Dennysiregar7, @laskar_minang, @TheArieAir dan @p3nj3l4j4h.

Selain itu, muncul lagi istilah baru yakni 'kadrun' alias Kadal Gurun untuk merujuk ke klaste kontra dari pendukung Jokowi.

Fahmi menuturkan, istilah kampret sudah lebih umum digunakan oleh warganet Twitter, bahkan juga berasal dari kelompok akun-akun K-Pop.

"Panggilan kampret ternyata bukan monopoli klaster pro Jokowi kepada klaster kontra, meski dari peta SNA tampak yang paling aktif. Panggilan ini juga banyak digunakan oleh netizen umum dan K-Poppers," ungkapnya.

Akun pertama yang menyebut kampret untuk merujuk pada kontra Jokowi adalah @peyozthoq.

Catatan Sepanjang Tahun 2022

Dalam satu tahun terakhir (1 Januari 2021 - 17 April 2022), hiruk-pikuk percakapan yang mengandung panggilan nama kelompok ini didominasi oleh panggilan terhadap :

“kadrun” 54%,
“kampret” 17%,
“buzzeRp 12% + buzzerRp 5%” = 17%,
“cebong” 12%.

Lalu bagaimana awal mula istilah Cebong, Kampret, BuzzerRP dan Kadrun?

Istilah Cebong

Menurut analisis Fahmi, istilah ”Cebong” sudah dipakai sejak Agustus 2015, tepatnya sebelum pelepasan kodok oleh Jokowi di Istana Bogor pada 3 Januari 2016.

Oleh karena itu, awal mula istilah "Cebong" bukanlah dari aktivitas pelepasan kodok yang dilakukan oleh Jokowi saat itu.

Akibat populernya istilah tersebut pada saat itu, Kaesang melalui akun Twitternya, membuat joke tentang ”kecebong” pada 1 Januari 2016.

Presiden Joko Widodo melepaskan berbagai jenis burung dan kodok di sela waktu senggangnya di Komplek Kebuk Raya Bogor, Minggu (3/1/2015). Pelepasan berbagai binatang yang dilakukan Presiden usai mengikuti Car Free Day di Kota Bogor tersebut bertujuan untuk memperkaya ekosistem fauna di Kebun Raya Bogor. TRIBUNNEWS/PRESIDENTIAL PALACE/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo melepaskan berbagai jenis burung dan kodok di sela waktu senggangnya di Komplek Kebuk Raya Bogor, Minggu (3/1/2016). TRIBUNNEWS/PRESIDENTIAL PALACE/AGUS SUPARTO (PRESIDENTIAL PALACE/AGUS SUPARTO)

Istilah Kampret

Pada Oktober 2015, muncullah istilah "Kampret".

Saat itu, istilah "Kampret" merupakan balasan dari istilah "Cebong".

Kalau “cebong” hidup di air, “kampret” hidup di pepohonan secara terbalik.

Sementara itu, istilah "Cebong" dan "Kampret" mencapai puncaknya pada bulan April 2019, tepatnya saat Pilpres 2019.

Istilah Kadrun

Menurut analisis Fahmi, Istilah “kadrun” pertama kali bukan dibuat oleh Denny Siregar.

Akan tetapi, berawal dari akun Twitter @kebo_mangkrak dan @Manuputty1101 pada Januari 2018.

Lalu, istilah tersebut semakin populer ketika DS menyebut “Kadal Gurun” pada Agustus 2019.

Saat itu, penyebutannya belum menggunakan istilah Kadrun.

Kemudian, pendungkung DS menyingkat "Kadal Gurun" menjadi "Kadrun".

Denny Siregar
Denny Siregar (TWITTER)

Istilah BuzzerRp

Pada 2 Agustus 2019, istilah Buzzer pertama kali dipopulerkan oleh akun Twitter @Dandhy_Laksono dan @HokGie_.

Saat itu mereka sedang menyoroti serangan buzzer terhadap Sexy Killers.

Sejak saat itu, istilah “buzzerRp” dan variannya digunakan untuk memanggil buzzer yang dianggap dibayar oleh oligarki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas