Masinton Nilai Sosok Puan Maharani Ideal Jadi Calon Presiden RI 2024
Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai sosok Puan Maharani ideal untuk menjadi calon Presiden RI 2024.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai sosok Puan Maharani ideal untuk menjadi calon Presiden RI 2024.
Menurut Masinton, Puan memiliki sepak terjang yang sangat panjang di karier politiknya.
"Beliau memang dikader dari mudanya. Dikader oleh ayahnya almarhum Taufik Kiemas. Dikader oleh ibunya Bu Megawati," tuturnya saat wawancara di kantor Tribun Network, Jumat (15/4/2022).
Di usia muda, kata Masinton, Puan sudah dipercaya menjadi ketua fraksi 2012-2014 saat PDI Perjuangan oposisi.
"Cuma memang beliau bukan tipikal yang minta ditepuk tangani, kepemimpinan beliau natural," tukasnya.
Masinton memandang Puan Maharani mampu mengokestrasi sikap-sikap politik PDI Perjuangan.
Kemudian berikutnya ditunjuk menjadi Menko PMK termuda hingga saat ini menjabat Ketua DPR wanita pertama di Indonesia.
Selengkapnya wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu:
Mengenai kandidat calon Presiden 2024 dari pribadi Bang Masinton siapa kira-kira yang pantas?
Ya mohon maaf kalau saya Puan Maharani.
Beliau (Puan) memang dikader dari mudanya. Dikader oleh ayahnya almarhum Taufik Kiemas. Dikader oleh ibunya Bu Megawati.
Cuma memang beliau bukan tipikal yang minta ditepuk tangani, kepemimpinan beliau natural.
Tapi Bu Puan pasang-pasang baliho di mana-mana, itu bukan bagian dari pencitraan ya?
Nggak beliau sebagai Ketua DPR di kader partai. Yang masang kami kok. Bayangin di usia muda beliau dipercaya jadi ketua fraksi saat itu PDI Perjuangan oposisi.
Pada saat itu beliau mampu mengokestrasi sikap-sikap politik PDI Perjuangan. Kemudian berikutnya beliau jadi Menko PMK termuda. Sekarang beliau jadi Ketua DPR, emang mudah apalagi beliau sebagai Ketua DPR wanita pertama.
Kalau tidak punya leadership yang kuat memang mudah mengatur politisi. Para jawara semua tuh di Senayan. Artinya apa, orang yang tidak punya talenta kepemimpinan pasti amburadul agenda RUU atau kesepakatan-kesepakatan dengan pemerintah bisa berantakan.
Akan tetapi kepemimpinan beliau mampu membangun komunikasi antar pimpinan DPR, lintas fraksi, dan kemudian lintas alat komisi. Kalau kepemimpinan pencitraan sudah pasti gaduh mulu itu sidang paripurna.
Jadi elektabilitas yang dilakukan lembaga survey menjadi tidak penting ya Bang Masinton?
Sebagai sebuah kesimpulan untuk memilih pemimpin tidak cukup itu basicnya. Pencitraan itu bisa dipoles, saya ini saban hari di tengah masyarakat. Tapi saya males juga misalnya nongkrong di warteg posting vlog.
Almarhum Taufik Kiemas selalu bilang kepada kami kader muda saat itu. Kepada kami saja beliau sampaikan apalagi ke anaknya. Dia bilang begini bumi ini terlalu kaya dan bisa memenuhi seluruh kebutuhan makhluk manusia, namun tidak akan cukup memenuhi keserakahan satu orang.
Beliau juga sampaikan kalau partai kita menang jangan bikin orang lain enol. Negara ini harus berbagi, karena itulah prinsip gotong royong. Walaupun kita bisa mencetak skor 5-0 tapi jangan kasih skor segitu paling tidak 5-4 atau 3-2.
Kita butuh kepemimpinan yang betul-betul punya talenta leadership. Pemimpin negara harus mengelola keberagaman tadi jangan serakah atau bubar republik ini.(*)