Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB: Presiden Jokowi Akan Buka Pertemuan GPDRR 2022 di Bali Tanggal 25 Mei

Presiden Joko Widodo akan membuka Platform Global untuk Pengurangan Resiko Bencana atau The Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
zoom-in BNPB: Presiden Jokowi Akan Buka Pertemuan GPDRR 2022 di Bali Tanggal 25 Mei
Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo memberikan sambutannya secara virtual pada acara Peringatan Nuzulul Quran Tingkat Kenegaraan 1443 H, yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (19/4/2022). Presiden Jokowi mengajak umat Islam di seluruh Tanah Air untuk menjadikan peringatan Nuzulul Quran sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan dalam keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAPresiden Joko Widodo akan membuka Platform Global untuk Pengurangan Resiko Bencana atau The Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan diselenggarakan di Bali pada 23 hingga 28 Mei 2022.

Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan sesi ketujuh dari acara yang diinisiasi oleh Badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana atau UN Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) tersebut.

Deputi Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan Presiden Jokowi akan membuka secara resmi pertemuan ini pada 25 Mei 2022.

“Pertemuan ini akan dibuka secara resmi pada tanggal 25 Mei 2022, yang direncanakan akan dibuka oleh Bapak Presiden RI,” kata Raditya Jati pada konferensi pers virtual, Jumat (22/4/2022).

Raditya mengatakan pertemuan ini mengangkat tema ‘Dari Risiko Menuju Ketangguhan Mewujudkan Ketahanan untuk Semua Perubahan Dunia dari Covid-19.

Presiden Jokowi akan menyampaikan sambutan dan memberikan pernyataan resmi negara dan pernyataan bersama.

Berita Rekomendasi

Beberapa pejabat pemerintah dan Menteri akan menjadi co-chair untuk menjadi pembicara, moderator, maupun memberikan pernyataan pada sesi pertemuan Menteri di beberapa acara.

Baca juga: FAKTA Kasus Ujang Sarjana yang Diadukan Pedagang Pasar ke Jokowi, Ada Versi Kronologi yang Berbeda

GPDRR sendiri merupakan forum multi kepentingan tiga tahunan yang diinisiasi PBB untuk berbagi pengetahuan.

Termasuk mendiskusikan perkembangan dan tren terbaru dalam mengurangi risiko bencana, mengidentifikasi kesenjangan dan membuat rekomendasi untuk lebih mempercepat implementasi kerangka kerja.

“Agenda Indonesia di GPDRR, untuk membangun ketangguhan bangsa serta pemulihan dari pandemic Covid-19,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia mengusulkan lahirnya Deklarasi Bali untuk memperkuat kemitraan ketangguhan yang berkelanjutan (Sustainable Resilience) di GPDRR.

Raditya mengatakan, Indonesia akan membagikan praktek baik dalam manajemen penanggulangan dan pengurangan resiko bencana.

Terlebih Indonesia memiliki perencanaan jangka panjang dalam upaya pengurangan resiko bencana yang dikenal dengan Rencana Induk Pra-Bencana (RIPB) 2020-2045.

“Artinya jangka panjang, sebagai upaya membangun resiliensi bangsa sampai 2045 Indonesia Emas,”

Isinya, terkait penguatan integrasi kebijakan dan strategi pengurangan resiko bencana tingkat global, nasional, hingga lokal.

Baca juga: Apa Itu Perubahan Iklim? Berikut 9 Dampak Perubahan Iklim bagi Bumi, Manusia, dan Hewan

Indonesia juga membangun kolaborasi pentahelix untuk membangun ketangguhan berkelanjutan, penguatan perencanaan, penganggaran atau pembiayaan risiko, serta inklusivitas bagi semua pihak untuk membangun ketangguhan pengurangan resiko bencana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas