Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbudristek: Rumah Cegah untuk Pelaporan Korupsi Hingga Kekerasan Seksual

Layanan ini dibangun untuk pelaporan pengaduan praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) hingga kekerasan seksual.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kemendikbudristek: Rumah Cegah untuk Pelaporan Korupsi Hingga Kekerasan Seksual
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
rjen Kemendikbudristek, Chatarina Muliana Girsang. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek membangun Rumah Cegah.

Layanan ini dibangun untuk pelaporan pengaduan praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) hingga kekerasan seksual.

"Rumah ini juga menjadi simbol penangkal KKN, serta mencegah intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan di lingkungan Kemendikbudristek," kata Irjen Kemendikbudristek, Chatarina Muliana Girsang melalui keterangan tertulis, Senin (25/4/2022).

Rumah Cegah dibangun di Kantor Kemendikbudristek.

Chatarina berharap masyarakat di lingkungan Kemendikbudristek dapat memanfaatkan layanan tersebut.

Layanan ini nantinya juga akan terintegrasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Jadi, semua informasi tidak hanya tiga dosa besar itu (tiga dosa besar pendidikan: intoleransi, kekerasan seksual, perundungan), korupsi pun bisa kita proses di sini," kata Chatarina.

Baca juga: Kemendikbudristek: 7.000 Sekolah Terlibat Program Organisasi Penggerak Tahun 2021

BERITA REKOMENDASI

Chatarina memastikan identitas pelapor akan dirahasiakan. Hal itu untuk menghidari pelapor dari ancaman atau hal-hal merugikan terkait pelaporannya.

"Jadi, dipastikan mereka yang melapor merasa nyaman, tenang," ucap Chatarina.

Dia juga memastikan setiap laporan yang masuk akan diproses dengan cepat.

Baca juga: Kemendikbudristek: Lulusan Kampus Vokasi Kemaritiman Bantu Pemulihan Ekonomi

Laporan yang diberikan, menurutnya, harus memenuhi syarat yang diperlukan.

"Sebenarnya laporan langsung direspons, memang itu harus digali. Jadi, kita perlu skrining terkait bukti yang disampaikan. Kalau itu cukup lengkap dan sudah menjadi dasar untuk bergerak itu akan segera," ujar Chatarina.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas