Profil Partai Mahasiswa Indonesia yang Tuai Polemik, Hasil Perubahan Partai Kristen Indonesia 1945
Berikut ini profil Partai Mahasiswa Indonesia yang menuai kontroversi. Partai ini merupakan hasil perubahan dari Partai Kristen Indonesia 1945.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
"Partai Mahasiswa Indonesia merupakan perubahan dari Partai Kristen Indonesia 1945 berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI tertanggal 21 Januari 2022," ujarnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (24/4/2022).
Baca juga: Demokrat Tanggapi Munculnya Partai Mahasiswa Indonesia, Pertanyakan Sumber Dana Pendirian Parpol
Baca juga: Kehadiran Partai Mahasiswa Ditolak BEM SI, Eks Aktivis 1998 Geram: Pikirannya Kotor, Apa-apa Menolak
Adapun Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI itu bernomor M.HH-5.AH.11.01 Tahun 2022 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Kristen Indonesia 1945 menjadi Partai Mahasiswa Indonesia.
Lebih lanjut, nama partai ini telah terdaftar dalam Surat Kemenkumham Nomor M.HH-AH.11.04-09 tentang Penyampaian Data Partai Politik yang Telah Berbadan Hukum yang telah diteken Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, pada 17 Februari 2022 lalu.
Berikut ini susunan kepengurusan Partai Mahasiswa Indonesia:
1. Ketua Umum: Eko Pratama;
2. Sekretaris Jenderal: Mohammad Al Hafiz;
3. Bendahara Umum: Muhammad Akmal Mauludin;
4. Ketua Mahkamah: Teguh Stiawan;
5. Anggota Mahkamah: Davistha A dan Rican.
Diketahui, Partai Mahasiswa Indonesia beralamat di Jalan Duren Tiga Raya nomor 19D Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, 12760.
Baca juga: Partai Mahasiswa Indonesia Dikecam BEM Nusantara, Kini DPR Beri Ucapan Selamat Datang
Baca juga: 5 Fakta Munculnya Partai Mahasiswa Indonesia, Disebut Partai Siluman hingga Terdaftar di Kemenkumham
Dapat Dukungan DPR dan Aktivis 1998
Kehadiran Partai Mahasiswa Indonesia di dunia politik mendapat sambutan positif dari Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.
Ia bahkan mengajak partai tersebut untuk bersama-sama berkompetisi dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Nah, kita ucapkan selamat datang, mari kemudian berkompetisi, cari kursi di DPR yang bersama-sama bisa memperjuangkan hak kalian dengan kami."